Minggu, 03 Januari 2016

[FANFICTION] Hope Is A Dream That Doesn't Sleep Chapter 2


Hope Is a Dream That Doesn't Sleep



CAST :
Jung Taek Woon as Leo
Oh Se Hun as Jung Sehun
Lee Hae Ra as Haera
Cha Hak Yeon as Hakyeon
Kwon Na Ra as Nara
Park Shin Hye as Cha Eunsang

DISCLAIMER :
THIS FANFICTION IS PURE FROM MY MIND. AND LEE HAE RA JUST MY IMAGINATION. DONT BASH DONT COPAS AND DONT DISCLAIM MY FANFIC. WARNING TYPO EVERYWHERE!!!
Genre : Sad, Romance
Length : 4 Chapter (maybe)
Rate : PG 15
Author : haerajinki//@kapg_11
Summary : “Ya Tuhan jika kau menyuruhku meminta maaf pada orang didunia ini, aku akan meminta maaf pada eomma karna pernah membentaknya dan aku akan meminta maaf pada Jung Taek Woon karna telah mengkhianatinya, maafkan aku tuhan karna telah salah selama ini aku selalu mementingkan uang dibandingkan apapun, dan jika kau memintaku untuk membunuh seseorang aku akan membunuh Jung Sehun, appaku dan juga Youngjae oppa karna telah meninggalkanku dengan eomma dalam keadaan susah, tapi itu tidak mungkin Tuhan jadi aku akan membiarkanmu menghukum mereka terutama pada Jung Sehun karna telah menyia-nyiakanku yang dengan tulus mencintainya, amien”

*****
Chapter 2 : The Real Dream
“Chagiya kajja”
“Ne oppa changkkamaneyo”
Haera pun keluar dari rumahnya dan segera menghamoiri Sehun lalu menggandeng lengannya.
“Jadi seperti ini selama aku pergi?” Leo tiba-tiba datang ke rumah Haera
“Le-leo oppa? Bagaimana bisa...”
“Terkejut melihatku?”
“Hyung bagaimana bisa kau disini bukankah kau pergi ke Jepang?”
“Lalu aku tidak boleh ke Korea untuk bertemu kekasihku?” ujar Leo lalu menarik Haera dari Sehun
“Yak oppa lepaskan” Haera mencoba melepaskan genggaman tangan Leo
“Kau lupa terakhir kita bertemu 3 tahun yang lalu? Bukankah aku sudah bilang aku ingin hubungan kita berakhir” jelas Haera
“Sehun kau tahu? Haera hanya menginginkan harta orangtua kita, dia tidak benar-benar tulus mencintaimu”
“Hyung aku sudah muak dengan segalanya, aku muak mengalah denganmu, aku muak harus terus berpura-pura menyayangimu hyung, sekarang Haera sudah menjadi milikku, tolong jangan ganggu kami berdua, dan aku tau Haera tidak seperti yang kau bicarakan”
“Terserah kau percaya atau tidak, aku telah memperingatkanmu tentang yeoja ini” Leo pun segera meninggalkan rumah Haera dan memacu mobilnya dengan sangat cepat.
“Dia lebih banyak omong sekarang” ujar Sehun
“Oppa” panggil Haera pelan
“Ne? Waeyo?”
“Yang dikatakan Leo oppa benar, aku hanya menginginkan harta keluarga milikmu, aku tidak benar-benar mencintaimu”
“Haera aku mohon kita akan pergi merayakan anniv kita yang ke 2 tahun, tolong jangan bercanda”
“Anni oppa, aku tidak bercanda, Leo oppa benar”
“Baiklah Haera aku tidak perduli, jika kau menikah denganku hartaku akan menjadi harta milikmu juga, dan tentang cinta aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku saat ini juga”
“Kau tidak akan meninggalkanku?”
Sehun pun menggelengkan kepalanya lalu memeluk Haera erat.
“Ya tuhan, mungkinkah kali ini aku harus menyakiti hati orang yang mencintaiku dengan tulus, lagi?” gumam Haera dalam hati
*****
“Taekwoon ku mohon tinggallah disini, eomma sangat meerindukanmu” pinta eomma Leo
“Anni eomma, aku tidak bisa mianhae, aku kesini hanya untuk mengambil barang-barangku aku harus segera kembali ke Jepang”
“Taekwoon sudah saatnya kau mengurus perusahaan appa, appa sudah harus pensiun”
“Ani appa aku tidak suka bekerja diperusahaanmu”
“Kau akan menjadi direktur utama Taekwoon”
“Ani, aku lebih suka mengelola toko roti ku di Jepang dan aku lebih suka menjadi pattisier”
“Bagaimana dengan perusahaan appa?” tanya eomma Leo
“Masih ada Sehun bukan? Sehun sangat tertarik di dunia bisnis, tidak sepertiku”
“Tapi Taekwoon menurut pengacara Cha aku tetap harus mewarisi seluruh hartaku kepada anak kandungku” jelas appa Taekwoon
“Dan aku menyerahkannya kepada Sehun, appa sudahlah aku sudah bisa hidup mandiri aku ingin melanjutkan hidupku sendiri, aku tidak perlu bantuanmu dan semua hartamu, aku bisa memulai semuanya sendiri” jelas Leo
“Baiklah Taekwoon jika itu yang kau mau”
“Aku harus segera ke Jepang tapi aku harus bertemu Hakyeon dulu, aku pamit ne jaga diri eomma dan appa baik-baik, aku menyayangi kalian” Leo pun memeluk eomma dan appanya.
*****
“Sangat lama sekali Jung Taek Woon kupikir setelah hubunganmu dan orangtuamu membaik kau akan melanjutkan bisnis properti milik appamu, tapi ternyata kau malah menghindar ke Jepang” ujar Hakyeon sambil meneguk minuman kaleng ditangannya.
Sementara Leo hanya tersenyum tipis.
“Hei sahabatku sudah terbiasa tersenyum sekarang? Katakan padaku apa kau pergi ke Jepang untuk menghindari Haera?” selidik Hakyeon
Leo mengangguk.
“Aku memang menghindari Haera tapi tidak sepenuhnya karena Haera. Aku hanya jenuh tinggal di Korea muak dengan orang disekelilingku yang banyak bersandiwara termasuk Sehun”
“Ada apa dengan Sehun?” tanya Taekwoon
“Dia sekarang menjadi namjachingu Haera”
“Apa kau telah memperingatkan Sehun?” tanya Hakyeon
“Sudah tapi ia tak percaya, aku tahu sebenarnya dia juga mencintai Haera sejak lama itu sebabnya Sehun selalu bersedia mengantar Haera kemanapun Haera pergi, hanya saja Sehun menyembunyikannya dengan berpura-pura mendekati banyak yeoja lain, dia hanya menghargaiku, ani maksudku dia ingin membalas jasa kedua orangtuaku yang telah menyelematkannya dari siksaan orangtuanya dulu”
“Ternyata Sehun juga sama dengan Haera, baguslah Taekwoon, Tuhan sudah memperlihatkan orang yang tulus kepadamu, bersyukurlah karna sekarang kau tidak berurusan lagi dengan orang seperti mereka”
“Tapi aku masih mencintai Haera”
“Entah berapa ratus kali aku harus menasihatimu, jika Haera tidak mencintaimu”
“Aku tahu, aku tahu tapi aku pasti akan membuatnya jatuh cinta padaku, aku hanya perlu menunggu”
“Baiklah Taekwoon aku tidak akan melarangmu, lakukanlah yang menurutmu baik untukmu”
“Hakyeon, ini kunci mobilmu, terimakasih sudah meminjamkan padaku selama aku di Seoul, aku akan kembali malam ini”
Hakyeon pun menerima kunci mobil yang diberikan oleh Taekwoon.
“Baiklah, kalau begitu aku harus pergi sekarang, telepon aku jika kau sudah sampai di Jepang dan tetaplah berhubungan denganku agar aku tidak mengkhawatirkanmu seperti dulu”
Taekwoon pun mengangguk.Hakyeon lalu pergi meninggalkan Taekwoon di taman Gwanghwamun sendiri.
“Aku hanya perlu menunggu, aku percaya Haera akan mencintaiku, aku hanya butuh waktu”
*****
“Oppa bisakah kau mengantarku?” telepon Haera pada Sehun
“Mianhae Haera aku harus mengantar eommaku ke rumah sakit”
“Mwo? Kenapa dengan ahjumma? Apa aku harus menjenguknya?” tanya Haera panik
“Gwenchanna Haera, kau tidak perlu menjenguknya eomma ku hanya terlalu lelah saja”
“Baiklah oppa kalau begitu gwenchanna aku akan meminta Nara mengantarku, annyeong”
Haera pun menutup teleponnya.
“Oppa, siapa tadi?”
“Anni chagi, tadi itu temanku”
“Baiklah oppa kajja sebentar lagi filmnya mulai”
“Baiklah Seulgi ku sayang”
Sehun dan Seulgi pun langsung memasuki gedung bioskop untuk menonton film.
*****
“Ya kau mengganggu saja, kau memintaku mengantarmu hanya untuk membeli sebuah poster?”
“Nara sudahlah jangan protes”
“Bagaimana dengan pekerjaanmu?”
“Yah setidaknya sekarang ummaku tidak perlu bekerja dan aku sudah mempunyai rumah sendiri walaupun masih menyicil setidaknya uang gajiku cukup untuk membiayai kehidupan aku dan ummaku sehari-hari”
“Sudah ku bilang lebih baik kau tidak perlu menjadi guru musik anak kecil seperti itu, ikutlah denganku kau bisa menjadi seketaris diperusahaan appaku dan kau akan menghasilkan uang yang lebih banyak”
Haera menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Gomawo atas tawarannya Nara, tapi ini bukan Cuma hanya sekedar pekerjaan, kau tahu? Aku sangat mencintai musik dan aku mencintai pekerjaanku saat ini tidak perduli walaupun uang yang aku hasilkan sedikit”
“Baiklah Haera, Haera bagaimana kalau kita pergi makan, aku lapar” keluh Nara
“Kajja”
Haera dan Nara pun pergi ke sebuah restaurant bibimbap,
“Changkkaman” Nara menahan lengan Haera sebelum merreka masuk ke restaurant
“Mwoya?”
“Itu Sehun” ujar Nara sambil menunjuk Sehun yang sedang makan dengan Seulgi
“Ani Nara, Sehun oppa sedang mengantar eommanya ke rumah sakit, tidak mungkin ia ada disini apalagi dengan yeoja lain” sangkal Haera
“Kau harus melihatnya” Nara pun mengarahkan wajah Haera untuk melihat namja yang tadi ia sebut Sehun.
Haera pun terdiam melihat namjachingunya sedang makan dengan yeoja lain.
Haera pun langsung masuk kedalam restaurant.
“Ya tunggu aku” Nara segera menyusul Haera
“Oppa apa yang kau lakukan disini?” tanya Haera tiba-tiba yang sukses membuat Sehun dan Seulgi terkejut
“Oppa siapa dia?” tanya Seulgi manja
Sehun pun tersenyum. “Ani hanya seorang yeoja bodoh yang menginginkan harta keluargaku dan hyungku” ujar Sehun
BYUR !! Haera menyiram Sehun dengan Lemon split yang ada dimeja Sehun
“YAK BERANINYA KAU MENYIRAM NAMJACHINGUKU” Seulgi hendak menyiram Haera namun Nara keburu datang dan menyiram Seulgi dengan Lemon tea yang ada dimeja orang lain.
“Tidak boleh ada yang menyakiti sahabatku” ujar Nara
“Oppa, aku mungkin matre, aku memang tidak ada harga diri dimatamu, tapi aku masih punya cinta yang tulus untukmu, tidak perduli walau kau bukan dari keluarga Jung aku tetap mencintaimu”
“Bagaimana bisa aku mempercayaimu? Sedangkan kau saja mengkhianati hyungku demi bisa menjadi yeojachingu ku” ujar Sehun sambil mengelap wajahnya yang basah
“Itu beda Sehun, aku tidak mencintai hyungmu, aku hanya mencintaimu” ujar Haera dan airmatanya mulai turun
“Oppa kajja pergi aku kedinginan”
Sehun pun mengangguk.Sehun dan Seulgi segera pergi meninggalkan restaurant tersebut.Sementara Haera terduduk lemas dan mulai menangis tidak perduli semua orang di restaurant itu memperhatikannya.
“Sudahlah Haera jangan menangis”
“Aku tulus mencintai Sehun tapi ia berselingkuh dibelakangku”
“Mungkin itu yang Leo rasakan dulu” ujar Nara
Haera terdiam.
“Mi-mianhae aku tidak bermaksud...”
“Ani kau benar, kau pernah bilang karma akan berlaku dan ku anggap ini balasan dari tuhan karna dulu aku sudah menyia-nyiakan orang yang dengan tulus mencintaiku”
*****
“Jung Taekwoon kau baik-baik saja?”
Taekwoon menoleh dan tersenyum “Aku baik saja Ryuzaki kau tidak perlu khawatir”
“Tapi kuperhatikan daritadi kau terus menerus menatap photo gadis itu” ujar Ryuzaki sambil mengemut lolipopnya
“Hanya saja aku merindukannya” muka Taekwoon kembali datar
“Sudahlah taekwoon lebih baik kita ke dapur dan mulai membuat roti untuk besok”
“Ryuzaki, sepertinya nafsu makanmua sudah kembali membaik?” tanya Taekwoon
Ryuzaki pun mengacungkan jempol tangan kanannya.
Taekwoon tertawa kecil.
“Kembalilah ke dapur aku akan menyusul”
“Baiklah bos”
Ryuzaki, sahabat taekwoon saat pertama kali Taekwoon tinggal di Jepang ia yang menemani Taekwoon dan membantu Taekwoon sampai saat ini Taekwoon mempunyai toko roti sendiri yaitu “Jelly Fish coffe & bread” dan Taekwoon mengangkat Ryuzaki sebagai pattisier karena Ryuzaki pandai membuat roti. Ah iya Taekwoon juga mempunyai sahabat lain bernama Yagami Watari dia sekarang menjadi barista di toko kopi dan roti milik Taekwoon.
Coffe Shop milik Taekwoon memang unik selain menyediakan berbagai roti lezat konsepnya pun unik dimana Taekwoon membiarkan banyak kucing berkeliaran didalam coffe shop miliknya. Masalah kesehatan? Jangan khawatir karna kucing yang berada disini selalu diperiksa kesehatannya dan dilatih agar tidak membuang kotoran sembarangan. Kucing yang ada disini pun bukan sembarangan kucing melainkan kucing dari jenis Anggora dan Persia dengan berbagai warna yang cantik.
(Just for information, di Osaka Jepang emang ada sebuah coffe shop yang memelihara kucing di coffe shopnya, lengkapnya silahkan googling)
“Sajangnim ada yang ingin bertemu” ujar Amane yang masuk kedalam ruang kerja Taekwoon
“Siapa?”
“Seorang wanita”
“Baiklah suruh dia menunggu sebentar aku akan segera keluar”
Amane pun segera keluar. Taekwoon pun memasukan figura yang berisi photo Haera kedalam laci kerjanya.
Tak berapa lama Taekwoon keuar dan menghampiri wanita yang dimaksud Amane
“Selamat siang, ada yang bisa kubantu?” ujar Taekwoon lalu duduk dihadapan wanita tersebut
Wanita itu pun membuka kacamata hitamnya dan melirik Taekwoon sekilas.
“Aku Rion” ujar wanita itu mengulurkan tangannya
“Hajimemashite, Jung Taekwoon desu” Taekwoon membalas uluran tangan Rion
“Ada yang bisa kubantu?” tanya Leo
“Ne, aku seorang penulis, aku ingin mewawancaraimu sebentar bisa?” tanya Rion
“Kau bisa berbahasa Korea?” Leo menaikkan sebelah alisnya
Rion pun tersenyum.
“Ne aku lahir dan besar di Korea namaku adalah Cha Eun Sang, namun aku sekarang bekerja untuk salah satu penerbit di Jepang” ujar Rion
“Oh, apa yang ingin kau tanyakan?”
“Baiklah mari kita mulai aku akan menyalakan tape recorder ku, tuan Jung Taek Woon konsep desain coffe shop milik anda ini termasuk sangat unik karena membiarkan kucing berkeliaran disini, apa yang mendorong anda menerapkan konsep tersebut?” tanya Rion formal
“Tidak ada”
“Tapi bagaimana mungkin anda menerapkan konsep yang hebat seperti ini?”
“Aku membiarkan kucing berkeliaran disini agar menghindari orang jahat datang kesini”
“Orang jahat? Maksud anda?”
“Aku mempunyai seseorang di masa laluku yang sangat jahat dan dia sangat membenci kucing, itu sebabnya aku membiarkan kucing disini agar orang dari masa laluku tidak bisa datang kesini”
“Sepertinya kenangan tentang masa lalu anda sangat membekas dihati dan pikiran anda?”
Leo mengepalkan kedua tangannya lalu tersenyum sinis.
“Kenangan itu sangat indah sehingga aku tidak akan pernah bisa melupakannya, sampai kapanpun”
“Siapakah orang di masa lalu anda? Apakah seorang kekasih?”
“Kurasa sudah cukup untuk hari ini, maaf sekali nona aku sibuk” ujar Leo
“Ta-tapi ku mohon aku belum.....”
Leo meninggalkan Rion di mejanya. Rion yang kesel hanya menghembuskan mulutnya meniup poni rambutnya yang tersisir rapih.
*****
“Taekwoon apakah kau tidak ingin pulang ke Korea untuk menjenguk orangtua mu? Ini sudah hampir setahun sejak kau pertama kali pulang ke korea” ujar Ryuzaki sambil terus memukul-mukul adonannya.
Leo hanya menggelengkan kepalanya.
“Aku hanya tidak bisa....”
“Tidak bisa melupakan wanita yang bernama Lee Haera?” tebak Ryuzaki
Leo pun menghentikan membuat adonan rotinya lalu melepas sarung tangannya.
“Entahlah sudah 1 tahun lebih sejak kejadian ku dengan Haera di pohon mapple itu aku tetap mengingat Haera entah karna cinta atau rasa sakit hati”
“Mendengar ceritamu, Haera itu wanita yang baik hanya saja jiwanya masih terlalu labil dan yah menurutku dia bisa berubah jika kau bisa bersama dengannya lagi”
Leo menggelengkan kepalanya.
“Terakhir yang ku dengar dia menjadi pacar adik ku, sepertinya dia bahagia dengan adik ku karna adik ku memang laki-laki yang sangat ia inginkan, tidak seperti diriku”
“Hey ayolah Taekwoon kau itu lelaki idaman setiap wanita, setiap wanita yang melihat mu pasti akan jatuh cinta” ujar Ryuzaki sambil terus memukul-mukul adonan rotinya.
Leo dan Ryuzaki kini terdiam, entah apa yang Leo pikirkan.
“YAKKK AAAAAAA” seseorang berteriak
Leo dan Ryuzaki segera keluar dari dapur dan memeriksa ke coffee shop mereka dan melihat seseorang berlari keluar yang langsung menjadi pusat perhatian pengunjung lain.
Watari yang sedang meracik kopi pun menghampiri Leo dan Ryuzaki.
“Apa yang terjadi?” tanya Watari
“Mana kami tahu, kami sedang di dapur tadi”
Leo pun menuju pintu keluar disusul oleh Ryuzaki dan Watari.
“Hakyeon? Apa yang kau....”
“Taekwoon akhirnya aku menemukan coffee shop milikmu” ujar Hakyeon lalu memeluk Taekwoon
“Kenapa dia...”
“Ah ne Haera yang memaksaku untuk mengantarnya dan menemuimu kesini”
“Oppa.. hacihhh... nan jeongmal hacihhh... mianhae... hacihh” ujar Haera sambil bersin
“Jadi yang berteriak tadi?” tanya Ryuzaki
“Ah, gomen, yang tadi berteriak temanku aku lupa jika ia tidak suka kucing dan alergi pada bulu kucing, saat tadi kami masuk seekor kucing menghampiri kakinya dan ada seekor kucing diatas meja yang mendekatinya” jelas Hakyeon
“Tidak apa-apa jika kalian teman Taekwoon cepatlah masuk” ujar Watari
“Arigatou” ujar Hakyeon membungkukkan badannya
Watari dan Ryuzaki pun kembali masuk kedalam disusul Taekwoon dan Hakyeon.
“Oppa hacihhh”
Taekwoon dan Hakyeon membalikkan badannya. “Mwo?” ujar mereka berbarengan
“Bagaimana denganku hacihh” tanya Haera
“Masuklah” ujar Hakyeon
Haera menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu tunggu diluar” ujar Taekwoon
Haera hanya menghela napasnya.
“Bagaimana bisa sebuah coffee shop membiarkan kucing berkeliaran dimana-mana, menjijikkan” gerutu Haera
Dari luar kaca coffee shop Haera dapat melihat Taekwoon dan Hakyeon sedang berbincang-bincang.
“Ishh sepertinya mereka lupa jika ada aku disini”
Haera pun pergi meninggalkan coffee shop Leo.
*****
“Jadi Sehun menyelingkuhi Haera?” tanya Taekwoon
“Ne, sebenarnya aku malas mengantarnya tapi aku juga merindukanmu jadi aku mengiyakan saja pergi ke Jepang dengannya sebenarnya Nara igin ikut tapi ada pekerjaan yang tak bisa ia tunda dan kau tahu? Haera bersusah payah mengumpulkan uang untuk membuat pasport dan visa serta tiket pesawat untuk kesini padahal aku dan Nara sudah mencoba meminjamkan uang dan menanggung biayanya kesini namun dia menolak dan yang ku tau dari Nara dia hanya ingin meminta maaf denganmu dia takut tidak bisa melakukannya di lain waktu” jelas Hakyeon
Leo menghela napasnya lalu melihat keluar jendela.
“Hei dimana Haera?” tanya Taekwoon
“Tadi bukannya dia menunggu diluar?” ujar Hakyeon
Leo pun melepaskan apron yang ia kenakan lalu menyimpannya diatas meja dan keluar mencari Haera disusul Hakyeon.
“Lee Haera” teriak Leo
“Haera” lanjut Hakyeon
“Aishh gadis itu menyusahkan saja, bagaimana jika ia hilang di Jepang? Ia tidak membawa uang lebih bahkan dia tidak bisa berbahasa Jepang” ujar Hakyeon
“Kajja kia cari”
Taekwoon mengambil mobilnya dan menyuruh Hakyeon segera naik mereka pun mulai mencari Haera.
*****
Haera merapatkan mantelnya yang ia gunakan.
“Ah cuacanya semakin dingin sepertinya sebentar lagi akan turun hujan dan kenapa aku masih belum sampai ke bandara” ujar Haera yang sedang berjalan di trotoar yang dipenuhi salju
“Excuse mister, can you help me?” tanya Haera pada seseorang yang lewat didepannya
“Apa yang kau katakan?” tanya orang itu
“I must go to the airport can you help me?” tanya Haera lagi
“Aku tidak mengerti” ujar orang tadi lalu pergi meninggalkan Haera
“Yak kenapa semua orang sangat menyebalkan aku hanya ingin pulang ke korea aku tidak ingin tersesat disini” teriak Haera sambil menangis lalu duduk di pinggir trotoar tak perduli beberapa orang yang lewat memperhatikannya.
“Unnie, gwenchanna?” tanya seseorang sambil memegang pundak Haera
“Kau bisa berbahasa Korea?” tanya Haera lalu mendongakkan wajahnya
“Ne unnie” ujar wanita itu tersenyum
“Bagus, apa kau bisa menunjukkanku jalan ke airport? Aku harus pulang ke Korea” tanya Haera
“Ne, tapi ini sudah sore dan tidak ada pesawat yang langsung menuju ke Korea jika kau mau kau harus 2kali melakukan penerbangan atau kau bisa menunggu sampai dini hari nanti kara cuacanya sedang tidak baik”
Mendengar jawaban gadis tadi Haera menangis lagi. Ia putus asa.
“Aku tidak punya cukup uang untuk melakukan 2kali penerbangan dan tidak punya cukup uang untuk menginap di hotel jika harus menunggu sampai pagi hikkss”
“Kalau boleh tau bagaimana unnie bisa ke Jepang?”
“Aku pergi dengan temanku, aku memintanya mengantarkanku untuk menemui seseorang disini tapi tadi mereka malah mengacuhkanku mereka menganggapku tidak ada itu sebabnya aku ingin segera pulang” jelas Haera
“Eumm, unnie bagaimana jika malam ini kau menginap di apartemenku? Besok pagi aku akan mengantarmu ke bandara agar kau bisa pulang ke korea” tawar wanita tadi
“Jinjja? Apakah kau tidak takut? Kita bahkan belum berkenalan tapi kau menawarkanku menginap”
Wanita tadi tersenyum lembut. “Anni eommaku bilang kita itu satu bangsa jadi kita harus menolong sesama walaupun marga kita berbeda”
“Gomawo, jeongmal gomawo kau sangat baik” Haera membungkukkan badannya berkali-kali
“Ne, cheonmaneyo kajja apartemenku tidak terlalu jauh dari sini” ajak wanita tadi
“Lee Haera imnida, siapa namamu? Bangapseumnida” ujar Haera
“Cha Eun Sang imnida kau bisa memanggilku Rion, nado bangapta unnie”
*****
 “Eotteokhe? Sudah pukul 8 kita masih belum bisa menemukan Haera” ujar Hakyeon
“Harusnya Haera membeli kartu baru begitu sampai disini” ujar Taekwoon
“Coba kau tanya Nara mungkin Haera menghubungi Nara”
“Yak aku bisa mati jika Nara tahu Haera menghilang” ujar Hakyeon
“Sudahlah kita cari lagi besok pagi, sekarang kita pulang ke rumahku saja” tawar Taekwoon
“Baiklah tapi bisakah kau mengantarku ke apartemen sepupuku? Eommaku memintaku menjenguknya sebentar” ujar Hakyeon
“Ne, dimana apartemennya?” tanya Taekwoon
“Aku tidak tahu pastinya hanya saja sepupuku bilang disampingnya ada gereja Saint Katedral dan dekat supermarket hikaedo dia tinggal di lantai 11 nomor kamanya 211” jelas Hakyeon
“Yak kau tidak pernah bercerita punya sepupu yang tinggal di jepang”
“Dia juga baru pindah ke Jepang beberapa bulan lalu” ujar Hakyeon
“Siapa namanya?” tanya Taekwoon
“Cha Eun Sang” ujar Hakyeon
“Cha Eun Sang?”
“Ne, kau mengenalnya?”
Leo mencoba mengingat-ingat. “Sepertinya tidak, baiklah kajja kita ke apartemen sepupumu”
Taekwoon pun mengendarai mobilnya menuju apartemen Eunsang.
.
.
.
“Teng Teng Teng” suara lonceng gereja berbunyi
“Siapa yang membunyikan lonceng?” tanya Haera
“Oh itu setiap jam 9 malam akan ada pastor yang membunyikan lonceng gereja” jelas Eunsang
“Suara yang indah” ujar Haera
“Eunsang-ah..” panggil Haera
“Ne?”
“Bolehkah aku pamit untuk ke gereja sebentar?”
“Untuk apa?” tanya Eunsang
“Aku hanya ingin berdoa saja di gereja”
“Ne baiklah unnie, tapi jangan lama-lama ne segeralah kembali, maaf tidak bisa menemanimu karna sepupuku akan kesini sebentar lagi”
Haera pun mengangguk mengerti.
.
.
.
.
“Teng tong” bel kamar Eunsang berbunyi. Ia segera membuka pintunya.
“Oppa” pekik Eunsang saat melihat Hakyeon lalu segera memeluknya. Hakyeon pun membalas pelukan Eunsang.
“Bogoshippo eommaku merindukanmu” ujar Hakyeon
“Ne aku juga sangat merindukan ahjumma dan.....”
Eunsang tidak melanjutkan kata-katanya.
“Wae?” tanya Hakyeon
“Bukankah kau Jung Taekwoon”
“Ne?” ujar Taekwoon
“Oppa kenapa kau bisa kesini bersama Taekwoon?”
“Kau mengenalnya?” tanya Hakyeon
“Tentu saja dia pemilik Jelly Fish Bread and Coffee shop bukan? Orang sombong yang menolak untuk aku wawancarai” ujar Eunsang
“Aku tidak menjawabnya aku menjawab beberapa pertanyaanmu” jelas Leo
“Tapi kau meninggalkanku saat aku belum selesai mewawancaraimu”
‘”Tapi..”
“Sudah-sudah jangan bertengkar” lerai Hakyeon
“Eunsang, kau tidak mempersilahkan kami masuk?” tanya Hakyeon
“Masuklah”
Eunsang pun duduk di sofa ruang tamu diikuti oleh Hakyeon dan Leo.
“Eunsang, Taekwoon ini sahabatku sejak kami di Korea sifatnya memang seperti itu kau tidak perlu marah jika ingin mewawancarainya kau bisa memintanya lain kali kan, arrasseo?” tanya Hakyeon
“Ne arrasseo”
.
.
.
“Ya Tuhan jika kau menyuruhku meminta maaf pada orang didunia ini, aku akan meminta maaf pada eomma karna pernah membentaknya dan aku akan meminta maaf pada Jung Taek Woon karna telah mengkhianatinya, maafkan aku tuhan karna telah salah selama ini aku selalu mementingkan uang dibandingkan apapun, dan jika kau memintaku untuk membunuh seseorang aku akan membunuh Jung Sehun, appaku dan juga Youngjae oppa karna telah meninggalkanku dengan eomma dalam keadaan susah, tapi itu tidak mungkin Tuhan jadi aku akan membiarkanmu menghukum mereka terutama pada Jung Sehun karna telah menyia-nyiakanku yang dengan tulus mencintainya, amien” doa Haera
.
.
.
“Baiklah Eunsang aku dan Leo harus pergi, besok kami harus kembali mencari temanku” ujar Hakyeon
“Ne oppa, hati-hati ne, gomawo Leo oppa aku akan datang ke coffee shopmu lain kali dan semoga temanmu cepat ketemu ne”
“Ne, gomawo” ujar Leo lalu tersenyum tipis
.
.
.
“Hey tadi Eunsang bilang dia menolong seorang yeoja yang ingin kembali ke Korea apakah itu Haera?” tanya Hakyeon di dalam lift
“Aku tidak yakin, tadi Eunsang bilang orang yang ia tolong pergi ke gereja, sedangkan Haera? Selama mengenalnya aku tidak pernah melihatnya pergi ke gereja” ujar Taekwoon
Lift pun terbuka.
“BRUKKKK!!!” Haera menabrak seseorang saat hendak masuk kedalam lift
“Mianhae, jeongmal mianhae” ujar Haera

TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar