Hope Is a Dream That Doesn't Sleep
CAST :
Jung Taek Woon as Leo
Oh Se Hun as Jung Sehun
Lee Hae Ra as Haera
Cha Hak Yeon as Hakyeon
Kwon Na Ra as Nara
Park Shin Hye as Cha Eunsang
DISCLAIMER :
THIS
FANFICTION IS PURE FROM MY MIND. AND LEE HAE RA JUST MY IMAGINATION. DONT BASH
DONT COPAS AND DONT DISCLAIM MY FANFIC. WARNING TYPO EVERYWHERE!!!
Genre : Sad,
Romance
Length : 4
Chapter (maybe)
Rate : PG 15
Author :
haerajinki//@kapg_11
Summary : “Ya
Tuhan jika kau menyuruhku meminta maaf pada orang didunia ini, aku akan meminta
maaf pada eomma karna pernah membentaknya dan aku akan meminta maaf pada Jung
Taek Woon karna telah mengkhianatinya, maafkan aku tuhan karna telah salah
selama ini aku selalu mementingkan uang dibandingkan apapun, dan jika kau
memintaku untuk membunuh seseorang aku akan membunuh Jung Sehun, appaku dan
juga Youngjae oppa karna telah meninggalkanku dengan eomma dalam keadaan susah,
tapi itu tidak mungkin Tuhan jadi aku akan membiarkanmu menghukum mereka
terutama pada Jung Sehun karna telah menyia-nyiakanku yang dengan tulus
mencintainya, amien”
*****
Chapter 2 : The Real Dream
“Chagiya
kajja”
“Ne oppa
changkkamaneyo”
Haera pun
keluar dari rumahnya dan segera menghamoiri Sehun lalu menggandeng lengannya.
“Jadi seperti
ini selama aku pergi?” Leo tiba-tiba datang ke rumah Haera
“Le-leo oppa?
Bagaimana bisa...”
“Terkejut
melihatku?”
“Hyung
bagaimana bisa kau disini bukankah kau pergi ke Jepang?”
“Lalu aku
tidak boleh ke Korea untuk bertemu kekasihku?” ujar Leo lalu menarik Haera dari
Sehun
“Yak oppa
lepaskan” Haera mencoba melepaskan genggaman tangan Leo
“Kau lupa
terakhir kita bertemu 3 tahun yang lalu? Bukankah aku sudah bilang aku ingin
hubungan kita berakhir” jelas Haera
“Sehun kau
tahu? Haera hanya menginginkan harta orangtua kita, dia tidak benar-benar tulus
mencintaimu”
“Hyung aku
sudah muak dengan segalanya, aku muak mengalah denganmu, aku muak harus terus
berpura-pura menyayangimu hyung, sekarang Haera sudah menjadi milikku, tolong
jangan ganggu kami berdua, dan aku tau Haera tidak seperti yang kau bicarakan”
“Terserah kau
percaya atau tidak, aku telah memperingatkanmu tentang yeoja ini” Leo pun
segera meninggalkan rumah Haera dan memacu mobilnya dengan sangat cepat.
“Dia lebih
banyak omong sekarang” ujar Sehun
“Oppa” panggil
Haera pelan
“Ne? Waeyo?”
“Yang
dikatakan Leo oppa benar, aku hanya menginginkan harta keluarga milikmu, aku
tidak benar-benar mencintaimu”
“Haera aku
mohon kita akan pergi merayakan anniv kita yang ke 2 tahun, tolong jangan
bercanda”
“Anni oppa,
aku tidak bercanda, Leo oppa benar”
“Baiklah Haera
aku tidak perduli, jika kau menikah denganku hartaku akan menjadi harta milikmu
juga, dan tentang cinta aku bisa membuatmu jatuh cinta padaku saat ini juga”
“Kau tidak
akan meninggalkanku?”
Sehun pun
menggelengkan kepalanya lalu memeluk Haera erat.
“Ya tuhan,
mungkinkah kali ini aku harus menyakiti hati orang yang mencintaiku dengan
tulus, lagi?” gumam Haera dalam hati
*****
“Taekwoon ku
mohon tinggallah disini, eomma sangat meerindukanmu” pinta eomma Leo
“Anni eomma,
aku tidak bisa mianhae, aku kesini hanya untuk mengambil barang-barangku aku
harus segera kembali ke Jepang”
“Taekwoon
sudah saatnya kau mengurus perusahaan appa, appa sudah harus pensiun”
“Ani appa aku
tidak suka bekerja diperusahaanmu”
“Kau akan
menjadi direktur utama Taekwoon”
“Ani, aku
lebih suka mengelola toko roti ku di Jepang dan aku lebih suka menjadi
pattisier”
“Bagaimana
dengan perusahaan appa?” tanya eomma Leo
“Masih ada
Sehun bukan? Sehun sangat tertarik di dunia bisnis, tidak sepertiku”
“Tapi Taekwoon
menurut pengacara Cha aku tetap harus mewarisi seluruh hartaku kepada anak
kandungku” jelas appa Taekwoon
“Dan aku
menyerahkannya kepada Sehun, appa sudahlah aku sudah bisa hidup mandiri aku
ingin melanjutkan hidupku sendiri, aku tidak perlu bantuanmu dan semua hartamu,
aku bisa memulai semuanya sendiri” jelas Leo
“Baiklah
Taekwoon jika itu yang kau mau”
“Aku harus
segera ke Jepang tapi aku harus bertemu Hakyeon dulu, aku pamit ne jaga diri
eomma dan appa baik-baik, aku menyayangi kalian” Leo pun memeluk eomma dan
appanya.
*****
“Sangat lama
sekali Jung Taek Woon kupikir setelah hubunganmu dan orangtuamu membaik kau
akan melanjutkan bisnis properti milik appamu, tapi ternyata kau malah
menghindar ke Jepang” ujar Hakyeon sambil meneguk minuman kaleng ditangannya.
Sementara Leo hanya tersenyum tipis.
“Hei sahabatku sudah terbiasa tersenyum sekarang? Katakan padaku apa
kau pergi ke Jepang untuk menghindari Haera?” selidik Hakyeon
Leo mengangguk.
“Aku memang menghindari Haera tapi tidak sepenuhnya karena Haera.
Aku hanya jenuh tinggal di Korea muak dengan orang disekelilingku yang banyak
bersandiwara termasuk Sehun”
“Ada apa dengan Sehun?” tanya Taekwoon
“Dia sekarang menjadi namjachingu Haera”
“Apa kau telah memperingatkan Sehun?” tanya Hakyeon
“Sudah tapi ia tak percaya, aku tahu sebenarnya dia juga mencintai
Haera sejak lama itu sebabnya Sehun selalu bersedia mengantar Haera kemanapun
Haera pergi, hanya saja Sehun menyembunyikannya dengan berpura-pura mendekati
banyak yeoja lain, dia hanya menghargaiku, ani maksudku dia ingin membalas jasa
kedua orangtuaku yang telah menyelematkannya dari siksaan orangtuanya dulu”
“Ternyata Sehun juga sama dengan Haera, baguslah Taekwoon, Tuhan
sudah memperlihatkan orang yang tulus kepadamu, bersyukurlah karna sekarang kau
tidak berurusan lagi dengan orang seperti mereka”
“Tapi aku masih mencintai Haera”
“Entah berapa ratus kali aku harus menasihatimu, jika Haera tidak
mencintaimu”
“Aku tahu, aku tahu tapi aku pasti akan membuatnya jatuh cinta
padaku, aku hanya perlu menunggu”
“Baiklah Taekwoon aku tidak akan melarangmu, lakukanlah yang
menurutmu baik untukmu”
“Hakyeon, ini kunci mobilmu, terimakasih sudah meminjamkan padaku
selama aku di Seoul, aku akan kembali malam ini”
Hakyeon pun menerima kunci mobil yang diberikan oleh Taekwoon.
“Baiklah, kalau begitu aku harus pergi sekarang, telepon aku jika
kau sudah sampai di Jepang dan tetaplah berhubungan denganku agar aku tidak
mengkhawatirkanmu seperti dulu”
Taekwoon pun mengangguk.Hakyeon lalu pergi meninggalkan Taekwoon di
taman Gwanghwamun sendiri.
“Aku hanya perlu menunggu, aku percaya Haera akan mencintaiku, aku
hanya butuh waktu”
*****
“Oppa bisakah
kau mengantarku?” telepon Haera pada Sehun
“Mianhae Haera
aku harus mengantar eommaku ke rumah sakit”
“Mwo? Kenapa
dengan ahjumma? Apa aku harus menjenguknya?” tanya Haera panik
“Gwenchanna
Haera, kau tidak perlu menjenguknya eomma ku hanya terlalu lelah saja”
“Baiklah oppa
kalau begitu gwenchanna aku akan meminta Nara mengantarku, annyeong”
Haera pun
menutup teleponnya.
“Oppa, siapa
tadi?”
“Anni chagi,
tadi itu temanku”
“Baiklah oppa
kajja sebentar lagi filmnya mulai”
“Baiklah
Seulgi ku sayang”
Sehun dan
Seulgi pun langsung memasuki gedung bioskop untuk menonton film.
*****
“Ya kau mengganggu saja, kau memintaku mengantarmu hanya untuk membeli
sebuah poster?”
“Nara sudahlah jangan protes”
“Bagaimana dengan pekerjaanmu?”
“Yah setidaknya sekarang ummaku tidak perlu bekerja dan aku sudah
mempunyai rumah sendiri walaupun masih menyicil setidaknya uang gajiku cukup
untuk membiayai kehidupan aku dan ummaku sehari-hari”
“Sudah ku bilang lebih baik kau tidak perlu menjadi guru musik anak
kecil seperti itu, ikutlah denganku kau bisa menjadi seketaris diperusahaan
appaku dan kau akan menghasilkan uang yang lebih banyak”
Haera menggeleng-gelengkan kepalanya.
“Gomawo atas tawarannya Nara, tapi ini bukan Cuma hanya sekedar
pekerjaan, kau tahu? Aku sangat mencintai musik dan aku mencintai pekerjaanku
saat ini tidak perduli walaupun uang yang aku hasilkan sedikit”
“Baiklah Haera, Haera bagaimana kalau kita pergi makan, aku lapar”
keluh Nara
“Kajja”
Haera dan Nara pun pergi ke sebuah restaurant bibimbap,
“Changkkaman” Nara menahan lengan Haera sebelum merreka masuk ke
restaurant
“Mwoya?”
“Itu Sehun” ujar Nara sambil menunjuk Sehun yang sedang makan dengan
Seulgi
“Ani Nara, Sehun oppa sedang mengantar eommanya ke rumah sakit,
tidak mungkin ia ada disini apalagi dengan yeoja lain” sangkal Haera
“Kau harus melihatnya” Nara pun mengarahkan wajah Haera untuk
melihat namja yang tadi ia sebut Sehun.
Haera pun terdiam melihat namjachingunya sedang makan dengan yeoja
lain.
Haera pun langsung masuk kedalam restaurant.
“Ya tunggu aku” Nara segera menyusul Haera
“Oppa apa yang kau lakukan disini?” tanya Haera tiba-tiba yang
sukses membuat Sehun dan Seulgi terkejut
“Oppa siapa dia?” tanya Seulgi manja
Sehun pun tersenyum. “Ani hanya seorang yeoja bodoh yang
menginginkan harta keluargaku dan hyungku” ujar Sehun
BYUR !! Haera menyiram Sehun dengan Lemon split yang ada dimeja
Sehun
“YAK BERANINYA KAU MENYIRAM NAMJACHINGUKU” Seulgi hendak menyiram
Haera namun Nara keburu datang dan menyiram Seulgi dengan Lemon tea yang ada
dimeja orang lain.
“Tidak boleh ada yang menyakiti sahabatku” ujar Nara
“Oppa, aku mungkin matre, aku memang tidak ada harga diri dimatamu,
tapi aku masih punya cinta yang tulus untukmu, tidak perduli walau kau bukan
dari keluarga Jung aku tetap mencintaimu”
“Bagaimana bisa aku mempercayaimu? Sedangkan kau saja mengkhianati
hyungku demi bisa menjadi yeojachingu ku” ujar Sehun sambil mengelap wajahnya
yang basah
“Itu beda Sehun, aku tidak mencintai hyungmu, aku hanya mencintaimu”
ujar Haera dan airmatanya mulai turun
“Oppa kajja pergi aku kedinginan”
Sehun pun mengangguk.Sehun dan Seulgi segera pergi meninggalkan
restaurant tersebut.Sementara Haera terduduk lemas dan mulai menangis tidak
perduli semua orang di restaurant itu memperhatikannya.
“Sudahlah Haera jangan menangis”
“Aku tulus mencintai Sehun tapi ia berselingkuh dibelakangku”
“Mungkin itu yang Leo rasakan dulu” ujar Nara
Haera terdiam.
“Mi-mianhae aku tidak bermaksud...”
“Ani kau benar, kau pernah bilang karma akan berlaku dan ku anggap
ini balasan dari tuhan karna dulu aku sudah menyia-nyiakan orang yang dengan
tulus mencintaiku”
*****
“Jung Taekwoon
kau baik-baik saja?”
Taekwoon
menoleh dan tersenyum “Aku baik saja Ryuzaki kau tidak perlu khawatir”
“Tapi
kuperhatikan daritadi kau terus menerus menatap photo gadis itu” ujar Ryuzaki
sambil mengemut lolipopnya
“Hanya saja
aku merindukannya” muka Taekwoon kembali datar
“Sudahlah
taekwoon lebih baik kita ke dapur dan mulai membuat roti untuk besok”
“Ryuzaki,
sepertinya nafsu makanmua sudah kembali membaik?” tanya Taekwoon
Ryuzaki pun
mengacungkan jempol tangan kanannya.
Taekwoon
tertawa kecil.
“Kembalilah ke
dapur aku akan menyusul”
“Baiklah bos”
Ryuzaki, sahabat
taekwoon saat pertama kali Taekwoon tinggal di Jepang ia yang menemani Taekwoon
dan membantu Taekwoon sampai saat ini Taekwoon mempunyai toko roti sendiri
yaitu “Jelly Fish coffe & bread” dan Taekwoon mengangkat Ryuzaki sebagai
pattisier karena Ryuzaki pandai membuat roti. Ah iya Taekwoon juga mempunyai
sahabat lain bernama Yagami Watari dia sekarang menjadi barista di toko kopi
dan roti milik Taekwoon.
Coffe Shop
milik Taekwoon memang unik selain menyediakan berbagai roti lezat konsepnya pun
unik dimana Taekwoon membiarkan banyak kucing berkeliaran didalam coffe shop
miliknya. Masalah kesehatan? Jangan khawatir karna kucing yang berada disini
selalu diperiksa kesehatannya dan dilatih agar tidak membuang kotoran
sembarangan. Kucing yang ada disini pun bukan sembarangan kucing melainkan
kucing dari jenis Anggora dan Persia dengan berbagai warna yang cantik.
(Just for
information, di Osaka Jepang emang ada sebuah coffe shop yang memelihara kucing
di coffe shopnya, lengkapnya silahkan googling)
“Sajangnim ada
yang ingin bertemu” ujar Amane yang masuk kedalam ruang kerja Taekwoon
“Siapa?”
“Seorang
wanita”
“Baiklah suruh
dia menunggu sebentar aku akan segera keluar”
Amane pun
segera keluar. Taekwoon pun memasukan figura yang berisi photo Haera kedalam
laci kerjanya.
Tak berapa
lama Taekwoon keuar dan menghampiri wanita yang dimaksud Amane
“Selamat
siang, ada yang bisa kubantu?” ujar Taekwoon lalu duduk dihadapan wanita
tersebut
Wanita itu pun
membuka kacamata hitamnya dan melirik Taekwoon sekilas.
“Aku Rion” ujar
wanita itu mengulurkan tangannya
“Hajimemashite,
Jung Taekwoon desu” Taekwoon membalas uluran tangan Rion
“Ada yang bisa
kubantu?” tanya Leo
“Ne, aku
seorang penulis, aku ingin mewawancaraimu sebentar bisa?” tanya Rion
“Kau bisa
berbahasa Korea?” Leo menaikkan sebelah alisnya
Rion pun
tersenyum.
“Ne aku lahir
dan besar di Korea namaku adalah Cha Eun Sang, namun aku sekarang bekerja untuk
salah satu penerbit di Jepang” ujar Rion
“Oh, apa yang
ingin kau tanyakan?”
“Baiklah mari
kita mulai aku akan menyalakan tape recorder ku, tuan Jung Taek Woon konsep
desain coffe shop milik anda ini termasuk sangat unik karena membiarkan kucing
berkeliaran disini, apa yang mendorong anda menerapkan konsep tersebut?” tanya
Rion formal
“Tidak ada”
“Tapi
bagaimana mungkin anda menerapkan konsep yang hebat seperti ini?”
“Aku
membiarkan kucing berkeliaran disini agar menghindari orang jahat datang
kesini”
“Orang jahat?
Maksud anda?”
“Aku mempunyai
seseorang di masa laluku yang sangat jahat dan dia sangat membenci kucing, itu sebabnya
aku membiarkan kucing disini agar orang dari masa laluku tidak bisa datang
kesini”
“Sepertinya
kenangan tentang masa lalu anda sangat membekas dihati dan pikiran anda?”
Leo
mengepalkan kedua tangannya lalu tersenyum sinis.
“Kenangan itu
sangat indah sehingga aku tidak akan pernah bisa melupakannya, sampai kapanpun”
“Siapakah
orang di masa lalu anda? Apakah seorang kekasih?”
“Kurasa sudah
cukup untuk hari ini, maaf sekali nona aku sibuk” ujar Leo
“Ta-tapi ku
mohon aku belum.....”
Leo
meninggalkan Rion di mejanya. Rion yang kesel hanya menghembuskan mulutnya
meniup poni rambutnya yang tersisir rapih.
*****
“Taekwoon
apakah kau tidak ingin pulang ke Korea untuk menjenguk orangtua mu? Ini sudah
hampir setahun sejak kau pertama kali pulang ke korea” ujar Ryuzaki sambil
terus memukul-mukul adonannya.
Leo hanya
menggelengkan kepalanya.
“Aku hanya
tidak bisa....”
“Tidak bisa
melupakan wanita yang bernama Lee Haera?” tebak Ryuzaki
Leo pun
menghentikan membuat adonan rotinya lalu melepas sarung tangannya.
“Entahlah
sudah 1 tahun lebih sejak kejadian ku dengan Haera di pohon mapple itu aku
tetap mengingat Haera entah karna cinta atau rasa sakit hati”
“Mendengar
ceritamu, Haera itu wanita yang baik hanya saja jiwanya masih terlalu labil dan
yah menurutku dia bisa berubah jika kau bisa bersama dengannya lagi”
Leo
menggelengkan kepalanya.
“Terakhir yang
ku dengar dia menjadi pacar adik ku, sepertinya dia bahagia dengan adik ku
karna adik ku memang laki-laki yang sangat ia inginkan, tidak seperti diriku”
“Hey ayolah
Taekwoon kau itu lelaki idaman setiap wanita, setiap wanita yang melihat mu
pasti akan jatuh cinta” ujar Ryuzaki sambil terus memukul-mukul adonan rotinya.
Leo dan
Ryuzaki kini terdiam, entah apa yang Leo pikirkan.
“YAKKK
AAAAAAA” seseorang berteriak
Leo dan
Ryuzaki segera keluar dari dapur dan memeriksa ke coffee shop mereka dan
melihat seseorang berlari keluar yang langsung menjadi pusat perhatian
pengunjung lain.
Watari yang
sedang meracik kopi pun menghampiri Leo dan Ryuzaki.
“Apa yang
terjadi?” tanya Watari
“Mana kami
tahu, kami sedang di dapur tadi”
Leo pun menuju
pintu keluar disusul oleh Ryuzaki dan Watari.
“Hakyeon? Apa
yang kau....”
“Taekwoon
akhirnya aku menemukan coffee shop milikmu” ujar Hakyeon lalu memeluk Taekwoon
“Kenapa dia...”
“Ah ne Haera
yang memaksaku untuk mengantarnya dan menemuimu kesini”
“Oppa..
hacihhh... nan jeongmal hacihhh... mianhae... hacihh” ujar Haera sambil bersin
“Jadi yang
berteriak tadi?” tanya Ryuzaki
“Ah, gomen,
yang tadi berteriak temanku aku lupa jika ia tidak suka kucing dan alergi pada
bulu kucing, saat tadi kami masuk seekor kucing menghampiri kakinya dan ada
seekor kucing diatas meja yang mendekatinya” jelas Hakyeon
“Tidak apa-apa
jika kalian teman Taekwoon cepatlah masuk” ujar Watari
“Arigatou” ujar
Hakyeon membungkukkan badannya
Watari dan
Ryuzaki pun kembali masuk kedalam disusul Taekwoon dan Hakyeon.
“Oppa hacihhh”
Taekwoon dan
Hakyeon membalikkan badannya. “Mwo?” ujar mereka berbarengan
“Bagaimana
denganku hacihh” tanya Haera
“Masuklah”
ujar Hakyeon
Haera
menggelengkan kepalanya.
“Kalau begitu
tunggu diluar” ujar Taekwoon
Haera hanya
menghela napasnya.
“Bagaimana
bisa sebuah coffee shop membiarkan kucing berkeliaran dimana-mana, menjijikkan”
gerutu Haera
Dari luar kaca
coffee shop Haera dapat melihat Taekwoon dan Hakyeon sedang berbincang-bincang.
“Ishh
sepertinya mereka lupa jika ada aku disini”
Haera pun
pergi meninggalkan coffee shop Leo.
*****
“Jadi Sehun
menyelingkuhi Haera?” tanya Taekwoon
“Ne,
sebenarnya aku malas mengantarnya tapi aku juga merindukanmu jadi aku
mengiyakan saja pergi ke Jepang dengannya sebenarnya Nara igin ikut tapi ada
pekerjaan yang tak bisa ia tunda dan kau tahu? Haera bersusah payah
mengumpulkan uang untuk membuat pasport dan visa serta tiket pesawat untuk
kesini padahal aku dan Nara sudah mencoba meminjamkan uang dan menanggung
biayanya kesini namun dia menolak dan yang ku tau dari Nara dia hanya ingin
meminta maaf denganmu dia takut tidak bisa melakukannya di lain waktu” jelas
Hakyeon
Leo menghela
napasnya lalu melihat keluar jendela.
“Hei dimana
Haera?” tanya Taekwoon
“Tadi bukannya
dia menunggu diluar?” ujar Hakyeon
Leo pun
melepaskan apron yang ia kenakan lalu menyimpannya diatas meja dan keluar
mencari Haera disusul Hakyeon.
“Lee Haera”
teriak Leo
“Haera” lanjut
Hakyeon
“Aishh gadis
itu menyusahkan saja, bagaimana jika ia hilang di Jepang? Ia tidak membawa uang
lebih bahkan dia tidak bisa berbahasa Jepang” ujar Hakyeon
“Kajja kia
cari”
Taekwoon
mengambil mobilnya dan menyuruh Hakyeon segera naik mereka pun mulai mencari
Haera.
*****
Haera
merapatkan mantelnya yang ia gunakan.
“Ah cuacanya
semakin dingin sepertinya sebentar lagi akan turun hujan dan kenapa aku masih
belum sampai ke bandara” ujar Haera yang sedang berjalan di trotoar yang
dipenuhi salju
“Excuse mister,
can you help me?” tanya Haera pada seseorang yang lewat didepannya
“Apa yang kau
katakan?” tanya orang itu
“I must go to
the airport can you help me?” tanya Haera lagi
“Aku tidak
mengerti” ujar orang tadi lalu pergi meninggalkan Haera
“Yak kenapa semua
orang sangat menyebalkan aku hanya ingin pulang ke korea aku tidak ingin
tersesat disini” teriak Haera sambil menangis lalu duduk di pinggir trotoar tak
perduli beberapa orang yang lewat memperhatikannya.
“Unnie,
gwenchanna?” tanya seseorang sambil memegang pundak Haera
“Kau bisa
berbahasa Korea?” tanya Haera lalu mendongakkan wajahnya
“Ne unnie”
ujar wanita itu tersenyum
“Bagus, apa
kau bisa menunjukkanku jalan ke airport? Aku harus pulang ke Korea” tanya Haera
“Ne, tapi ini
sudah sore dan tidak ada pesawat yang langsung menuju ke Korea jika kau mau kau
harus 2kali melakukan penerbangan atau kau bisa menunggu sampai dini hari nanti
kara cuacanya sedang tidak baik”
Mendengar
jawaban gadis tadi Haera menangis lagi. Ia putus asa.
“Aku tidak
punya cukup uang untuk melakukan 2kali penerbangan dan tidak punya cukup uang
untuk menginap di hotel jika harus menunggu sampai pagi hikkss”
“Kalau boleh
tau bagaimana unnie bisa ke Jepang?”
“Aku pergi
dengan temanku, aku memintanya mengantarkanku untuk menemui seseorang disini
tapi tadi mereka malah mengacuhkanku mereka menganggapku tidak ada itu sebabnya
aku ingin segera pulang” jelas Haera
“Eumm, unnie
bagaimana jika malam ini kau menginap di apartemenku? Besok pagi aku akan
mengantarmu ke bandara agar kau bisa pulang ke korea” tawar wanita tadi
“Jinjja?
Apakah kau tidak takut? Kita bahkan belum berkenalan tapi kau menawarkanku
menginap”
Wanita tadi
tersenyum lembut. “Anni eommaku bilang kita itu satu bangsa jadi kita harus
menolong sesama walaupun marga kita berbeda”
“Gomawo,
jeongmal gomawo kau sangat baik” Haera membungkukkan badannya berkali-kali
“Ne,
cheonmaneyo kajja apartemenku tidak terlalu jauh dari sini” ajak wanita tadi
“Lee Haera
imnida, siapa namamu? Bangapseumnida” ujar Haera
“Cha Eun Sang
imnida kau bisa memanggilku Rion, nado bangapta unnie”
*****
“Eotteokhe? Sudah pukul 8 kita masih belum
bisa menemukan Haera” ujar Hakyeon
“Harusnya
Haera membeli kartu baru begitu sampai disini” ujar Taekwoon
“Coba kau
tanya Nara mungkin Haera menghubungi Nara”
“Yak aku bisa
mati jika Nara tahu Haera menghilang” ujar Hakyeon
“Sudahlah kita
cari lagi besok pagi, sekarang kita pulang ke rumahku saja” tawar Taekwoon
“Baiklah tapi
bisakah kau mengantarku ke apartemen sepupuku? Eommaku memintaku menjenguknya
sebentar” ujar Hakyeon
“Ne, dimana
apartemennya?” tanya Taekwoon
“Aku tidak
tahu pastinya hanya saja sepupuku bilang disampingnya ada gereja Saint Katedral
dan dekat supermarket hikaedo dia tinggal di lantai 11 nomor kamanya 211” jelas
Hakyeon
“Yak kau tidak
pernah bercerita punya sepupu yang tinggal di jepang”
“Dia juga baru
pindah ke Jepang beberapa bulan lalu” ujar Hakyeon
“Siapa
namanya?” tanya Taekwoon
“Cha Eun Sang”
ujar Hakyeon
“Cha Eun
Sang?”
“Ne, kau
mengenalnya?”
Leo mencoba
mengingat-ingat. “Sepertinya tidak, baiklah kajja kita ke apartemen sepupumu”
Taekwoon pun
mengendarai mobilnya menuju apartemen Eunsang.
.
.
.
“Teng Teng
Teng” suara lonceng gereja berbunyi
“Siapa yang
membunyikan lonceng?” tanya Haera
“Oh itu setiap
jam 9 malam akan ada pastor yang membunyikan lonceng gereja” jelas Eunsang
“Suara yang
indah” ujar Haera
“Eunsang-ah..”
panggil Haera
“Ne?”
“Bolehkah aku
pamit untuk ke gereja sebentar?”
“Untuk apa?”
tanya Eunsang
“Aku hanya
ingin berdoa saja di gereja”
“Ne baiklah
unnie, tapi jangan lama-lama ne segeralah kembali, maaf tidak bisa menemanimu
karna sepupuku akan kesini sebentar lagi”
Haera pun
mengangguk mengerti.
.
.
.
.
“Teng tong”
bel kamar Eunsang berbunyi. Ia segera membuka pintunya.
“Oppa” pekik
Eunsang saat melihat Hakyeon lalu segera memeluknya. Hakyeon pun membalas
pelukan Eunsang.
“Bogoshippo
eommaku merindukanmu” ujar Hakyeon
“Ne aku juga
sangat merindukan ahjumma dan.....”
Eunsang tidak
melanjutkan kata-katanya.
“Wae?” tanya
Hakyeon
“Bukankah kau
Jung Taekwoon”
“Ne?” ujar
Taekwoon
“Oppa kenapa
kau bisa kesini bersama Taekwoon?”
“Kau
mengenalnya?” tanya Hakyeon
“Tentu saja
dia pemilik Jelly Fish Bread and Coffee shop bukan? Orang sombong yang menolak
untuk aku wawancarai” ujar Eunsang
“Aku tidak
menjawabnya aku menjawab beberapa pertanyaanmu” jelas Leo
“Tapi kau
meninggalkanku saat aku belum selesai mewawancaraimu”
‘”Tapi..”
“Sudah-sudah
jangan bertengkar” lerai Hakyeon
“Eunsang, kau
tidak mempersilahkan kami masuk?” tanya Hakyeon
“Masuklah”
Eunsang pun
duduk di sofa ruang tamu diikuti oleh Hakyeon dan Leo.
“Eunsang,
Taekwoon ini sahabatku sejak kami di Korea sifatnya memang seperti itu kau
tidak perlu marah jika ingin mewawancarainya kau bisa memintanya lain kali kan,
arrasseo?” tanya Hakyeon
“Ne arrasseo”
.
.
.
“Ya Tuhan jika
kau menyuruhku meminta maaf pada orang didunia ini, aku akan meminta maaf pada
eomma karna pernah membentaknya dan aku akan meminta maaf pada Jung Taek Woon
karna telah mengkhianatinya, maafkan aku tuhan karna telah salah selama ini aku
selalu mementingkan uang dibandingkan apapun, dan jika kau memintaku untuk
membunuh seseorang aku akan membunuh Jung Sehun, appaku dan juga Youngjae oppa
karna telah meninggalkanku dengan eomma dalam keadaan susah, tapi itu tidak
mungkin Tuhan jadi aku akan membiarkanmu menghukum mereka terutama pada Jung
Sehun karna telah menyia-nyiakanku yang dengan tulus mencintainya, amien” doa
Haera
.
.
.
“Baiklah
Eunsang aku dan Leo harus pergi, besok kami harus kembali mencari temanku” ujar
Hakyeon
“Ne oppa,
hati-hati ne, gomawo Leo oppa aku akan datang ke coffee shopmu lain kali dan
semoga temanmu cepat ketemu ne”
“Ne, gomawo”
ujar Leo lalu tersenyum tipis
.
.
.
“Hey tadi
Eunsang bilang dia menolong seorang yeoja yang ingin kembali ke Korea apakah
itu Haera?” tanya Hakyeon di dalam lift
“Aku tidak
yakin, tadi Eunsang bilang orang yang ia tolong pergi ke gereja, sedangkan
Haera? Selama mengenalnya aku tidak pernah melihatnya pergi ke gereja” ujar
Taekwoon
Lift pun
terbuka.
“BRUKKKK!!!”
Haera menabrak seseorang saat hendak masuk kedalam lift
“Mianhae,
jeongmal mianhae” ujar Haera
TBC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar