Minggu, 24 Januari 2016

[FANFICTION] My Super Sister

 My Super Sister



Cast :
Lee Hae Ra
Lee Hyo Ra
Xi Lu Han
Oh Se Hun

Author : @kapg_11 (winter)
Genre : Sad,Family
Rate : PG15
Length : Oneshoot
DISCLAIMER !!!
SEMUA CAST MILIK ORANG TUANYA MASING-MASING.HAERA & HYORA ITU TWINS YANG BERASAL DARI OTAK MIMIN.PLOT MURNI DARI OTAK MIMIN.TYPO EVERYWHERE !!! DONT BASH DONT BE PLAGIAT COPAS? PUT “HAERAJINXI.BLOGSPOT.COM”









Summarry :
“Walau unnie ku seorang pencuri aku sangat bangga padanya, aku yakin tidak akan ada unnie seperti unnieku yang rela mengorbankan jiwa dan perasaannya demi adiknya, she is my super sister”
*****
“Unnie minta uang” ujar Hyora pada kakaknya sambil memakai dasi sekolahnya
“Untuk apa?”
“Aku ingin beli tas baru”
“Hyora tas mu masih bagus masih layak dipakai”
“Tapi unnie aku ingin beli tas yang sama dengan teman-temanku”
Haera pun merogoh sakunya dan memberikan sejumlah uang pada Hyora.
“Unnie ini tidak cukup”
“Mwo? Tidak cukup? Kau tahu mencari uang itu susah, aku rela berhenti sekolah sejak umma dan appa meninggal, aku bekerja untuk membiayai kau sekolah bukan untuk berbelanja dengan teman-temanmu yang jelas jelas anak orang kaya” bentak Haera
“Issh kau itu menyebalkan aku hanya ingin tas baru, lagipula ini salah appa jika ia tidak berhutang maka hidupku tidak akan susah seperti ini”
Tiba-tiba terdengar klakson mobil diluar rumah mereka.
“Aku pergi”
Hyora pun meninggalkan Haera dan segera masuk ke mobil namjachingunya.
“Wae? Kenapa kau terlihat kesal?” tanya Sehun namjachingunya
“Anni, aku ingin membeli tas bersama Chaeun dan Suhyun sepulang sekolah tapi uang yang Haera unnie berikan masih kurang”
Sehun pun mengacak-acak rambut Hyora.
“Yak oppa kau semakin membuatku kesal” Hyora mempoutkan bibirnya
“Kau sangat manis jika sedang marah”
“Sudahlah oppa mood ku sedang buruk”
“Gwenchanna chagi, aku akan menambahkan uang untuk kau membeli tas” ujar Sehun
“Jinjja?” Hyora menatap Sehun tak percaya
Sehun mengangguk sambil tersenyum.
“Gomawo oppa”
*****
Haera duduk ditaman sambil membuka dompet yang tadi ia curi.Setelah selesai mengambil seluruh uangnya Haera membuang dompetnya ke tempat sampah.
“Ya Tuhan kapan aku bisa berhenti menjadi pencopet seperti ini” gumam Haera
“Kau bisa bekerja Haera” ujar seorang namja yang tiba-tiba datang
“Bekerja? Kau pikir mudah? Aku bahkan tidak memiliki ijazah untuk melamar pekerjaan”
Namja tadi pun langsung duduk disamping Haera dan menaruh gitarnya.
“Kalau begitu kau mengamen denganku” ajak namja tadi
“Xi Luhan, mengamen itu hanya mendapatkan sedikit uang, aku harus membayar listrik,air,sekolah Hyora belum lagi biaya hidupnya yang sering menghabiskan uang untuk belanja ke mall”
“Haera, kau harus berhenti menjadi pencopet, tuhan akan marah”
“Jangan bawa-bawa tuhan, apa kau sering pergi ke gereja untuk beribadah huh?”
Luhan terdiam.
“Sudahlah aku harus pergi”
Haera pun meninggalkan Luhan sendirian.
“Haera kau yeoja yang sangat kuat” ujar Luhan
“Hyung kita harus segera kembali ke kantor kita ada meeting satu jam lagi”
“Ishh Chanhyuk, kenapa kau menghampiriku disini? Bagaimana jika Haera melihat?”
“Mianhae hyung tapi kita harus segera ke kantor pakaianmu sudah aku siapkan di mobil”
“Baiklah, bawa gitarnya”
Luhan pun berjalan ke mobil mendahului Chanhyuk, asistennya yang sudah ia anggap sebagai adiknya.
*****
“Oppa aku pergi ke mall dengan Chaeun dan Suhyun ne kau pulang duluan saja nanti Chaeun akan mengantarku pulang”
“Ne kalau begitu aku pulang duluan ne hati-hati”
Sehun pun meninggalkan Hyora dengan Chaeun dan Suhyun.Sehun pulang sambil mendengarkan musik di mobilnya.Tapi tiba-tiba seseorang menyebrang tanpa melihat-lihat dan
“Aaaaaa”
BRUKK !!!
Sehun langsung menghentikan mobilnya.
“Astaga aku menabrak seseorang”
Sehun langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri orang yang ia tabrak.
“Nuna?” tanya Sehun
“Ishh kau ini jika kau sedang membawa mobil kau harus berhati-hati” bentak Haera pada Sehun
“Mianhaeyo apa kakimu sakit?” tanya Sehun sambil memegangi kaki Haera
“Awww” pekik Haera
“Nuna kita ke rumah sakit sekrang” ajak Sehun
“Ani gwenchanna, aku akan langsung pulang saja, kakiku hanya terkilir”
“Baiklah kalau begitu aku akan mengantarmu pulang”
Sehun pun membantu Haera masuk kedalam mobilnya.Sehun berniat mengantar Haera pulang karna ia merasa bersalah sudah menabraknya tadi.Lagipula apa salahnya mengantar kakak dari kekasihnya, pikir Sehun.
“Sehun-ah kenapa kau tidak pulang dengan Hyora?” tanya Haera
“Hyora pergi ke mall dengan Chaeun dan Suhyun” jawab Sehun
“Apakah ia meminjam uang temannya?” gumam Hyora
“Ani Hyora tidak meminjam uang temannya, aku memberikannya pada Hyora”
“Mwo? Kau memberikan Hyora uang?”
Sehun mengangguk.
“Mianhaeyo, aku akan menggantinya” ujar Haera
“Gwenchanna nuna, aku hanya ingin melihat Hyora senang aku akan melakukan apapun untuk Hyora”
“Ini semua salahku, aku tidak bisa membahagiakan adikku sendiri” Haera menundukkan kepalanya
“Gwenchanna nuna, aku akan membantumu membahagiakan Hyora, aku sangat mencintainya”
“Gomawo Sehun-ah, aku sangat menyayangi Hyora jadi tolong jaga Hyora baik-baik, jika kau berani menyakitinya aku akan membunuhmu” ancam Haera
“Aku akan menjaga Hyora sepenuh hatiku” ujar Sehun sambil tersenyum
“Kita sampai nuna, kajja aku akan membantumu masuk”
“Ani gwenchanna, aku bisa masuk sendiri, gomawo telah mengantarku pulang sekarang lebih baik kau pulang”
Haera pun turun dari mobil Sehun dan Sehun langsung pergi meninggalkan Haera.
“Unnie” panggil Hyora
“Mwoya?”
“Aku melihat mobil Sehun, apa yang kau lakukan dengan Sehun?” tanya Hyora curiga
“Sehun tadi menabrakku dan dia mengantarku pulang”
“Unnie tolong jangan goda Sehun, dia namjachinguku, aku mencintainya kau tidak pantas dengan Sehun jadi jangan pernah dekati Sehun arrassseo?” Hyora membentak Haera dan segera masuk kedalam rumahnya
Haera hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.Ia berusaha sabar menghadapi sikap adiknya ini.
*****
“Hyora kajja sarapan dulu” ajak Haera yang sudah menyiapkan sarapan untuknya dan Hyora
Hyora pun melirik ke meja makan.
“Ani aku tidak mau makan ramyun, bosan aku langsung pergi saja”
“Changkkaman” Haera menahan lengan Hyora
Haera memberikan uang yang cukup banyak untuk Hyora.
“Ini untuk membayar SPPmu yang terlambat, dan lebihnya boleh kau gunakan untuk main dengan teman-temanmu”
“Jinjja?” Hyora mengambil uangnya dan tersenyum senang
“Gomawo unnie” Hyora memeluk Haera senang karna tidak biasanya Haera memberikan uang sebanyak ini untuknya
Klakson mobil Sehun berbunyi itu artinya Sehun sudah datang untuk menjemput Hyora.
“Sehun sudah datang, kajja pergi nanti kau terlambat”
“Ne unnie aku pergi dulu, annyeong” Hyora melambaikan tangannya pada Haera
Haera pun tersenyum melihat adiknya.
“Umma,appa aku berjanji aku akan membahagiakan Hyora bagaimanapun caranya aku akan berusaha membahagiakan Hyora” gumam Haera
*****
“Oppa hari ini unnieku memberiku uang lebih banyak dari biasanya” ujar Hyora pada Sehun sambil memakan kimchi di kantin sekolahnya
“Jinjja? Gunakan uang itu baik-baik ne mungkin nanti kau harus membeli sesuatu” kata Sehun sambil menyesap bubble teanya
“Ne oppa arrasseo”
“Chagiya bagaimana jika pulang sekolah nanti kita ke namsan?” ajak Sehun
“Mwo? Untuk apa?”
“Kita pergi ke gembok cinta, walaupun kita baru 5 bulan menjadi kekasih tapi aku berharap kau menjadi takdirku”
Hyora tersipu malu mendengar kata-kata Sehun
“Ne oppa. I hope so” jawab Hyora
“Baiklah kalau begitu aku ke kelas dulu ne”
“Ne oppa belajar yang rajin ne”
Sehun pun tersenyum lalu meninggalkan Hyora dikantin.
“Hyoraaaaa” panggil Chaeun dan Suhyun yang langsung duduk didepannya
“Mwoya?”
“Kau tahu? Ukiss akan mengadakan showcase di Seoul dome” jawab Chaeun
“Ne dan hari ini kita bisa memesan tiket online kajja kita pesan” lanjut Suhyun
“Huh? Aku ingin sekali menonton, berapa harga tiketnya?” tanya Hyora bingung
“Sebentar aku akan melihatnya” Chaeun pun mengeluarkan ponselnya
“Untuk Vip 500rb won, untuk festival 250rb won untuk tribun 100rb won dan vvip 750rb won” jelas Chaeun
“Michiseo huh? Aku tidak punya uang sebanyak itu”
“Ayolah Hyora kita beli yang festival saja kau tahu bukan ini showcase pertama sejak mereka vakum?” ujar Suhyun
“Ne Hyora kau minta saja pada unniemu dia kan selalu memberikan apa yang kau mau” lanjut Chaeun
“Ne tapi tidak mungkin ia memberikannya sekarang”
“Showcasenya masih 2 minggu ke depan Hyora, bagaimana jika sekarang kita pesan dulu tiketnya aku akan membayarkan tiketmu dan kau bisa mengganti saat unnie mu sudah memberikanmu uang” tawar Chaeun
Hyora pun terdiam.
“Ayolah Hyora tunggu apa lagi? Aku dan Chaeun juga akan mentraktirmu disana” lanjut Suhyun
“Baiklah” jawab Hyora
“Yeayyy” Chaeun dan Suhyun senang karna akhirnya Hyora mau ikut dengan mereka
“Baiklah aku akan pesan 3 tiket atas nama Cha Eun Ha, Kim Su Hyun dan Lee Hyo Ra” jelas Chaeun
“Aku tidak percaya kita akan menonton” lanjut Hyora
“Ne akau tidak sabar ingin segera melihat Sohyun oppa aaaa dia pasti sangat tampan” ujar Suhyun
“Aku hanya ingin melihat kekasih masa depanku, Kiseop oppa” lanjut Chaeun
“Aishh Kevin lebih tampan dari siapapun” ujar Hyora
“Lebih tampan dari Sehun?” goda Chaeun
“A-ani bukan begitu Sehun lebih tampan tapi Kevin juga tampan” jawab Hyora
“Ahh sudahlah kajja kita ke kelas” ajak Suhyun
*****
“Tokk tokk tokk”
“Changkkaman” jawab Haera
Haera pun menyimpan masakannya diatas meja dan jalan menuju pintu rumahnya dengan kaki terpincang pincang.
“Luhan?” tanya Haera bingung melihat Luhan ada didepannya
“Kenapa aku tidak melihatmu di jalan?” tanya Luhan
“Aku tidak pergi hari ini, kakiku terkilir aku tidak bisa lari dengan kaki seperti ini” jawab Haera
“Mwo? Bagaimana bisa?”
“Kenapa kau tau rumahku?” Haera balik bertanya
“Sudahlah itu tidak penting” jawab Luhan
“Bajumu bagus sekali pasti mahal” puji Haera
“Huh?” Luhan pun bingung karna ia masih mengenakan kemeja kantornya
“Ani ini pemberian orang saat aku mengamen di namsan” bohong Luhan
“Arrasseeo, kajja masuk” ajak Haera
“Ani gwenchanna aku kesini ingin mengajakmu makan siang”
Haera pun tertawa pelan.
“Kau sudah punya banyak uang rupanya sampai mau mentraktirku” goda Haera
Luhan pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Baiklah tunggu sebentar ne aku akan bersiap dulu”
“Ne”
Haera pun masuk kedalam untuk mengganti bajunya. 10 menit kemudian Haera keluar dan menemui Luhan.
“Kita mau makan siang dimana?” tanya Haera sambil mengunci pintu rumahnya
“Kita ke Gangnam” jawab Luhan
Haera pun menaruh kunci rumahnya dibawah keset rumahnya.
Haera lalu memegang kening Luhan.
“Kau sadar kan Lu?” tanya Haera
“Waeyo?” tanya Luhan bingung
“Apa kau habis mabuk?” tanya Haera lagi
Luhan menggelengkan kepalanya.
“Lu aku senang jika kau mengajakku makan siang tapi kau tidak perlu menghabiskan uangmu untuk mengajakku makan siang di Gangnam”
“Apa maksudmu?”
“Kita ke Dongdaemun saja disana banyak makanan murah dan lezat, Gangnam bukan kelas kita Lu kita hanya seorang anak jalanan tidak pantas berada di Gangnam, kajja” Haera pun menarik lengan Luhan
Luhan menelan ludahnya mendengar kata Dongdaemun.Seumur hidupnya ia tidak pernah pergi ke tempat seperti Dongdaemun apalagi untuk makan.Sebenarnya Dongdaemun tidak buruk tapi mungkin selera makannya bisa hilang.
“Lu kita naik bis ne kakiku masih sakit aku tidak bisa berjalan jauh” ujar Haera
“Kalau begitu kita naik taksi saja” tawar Luhan
“Sudahlah Lu dari sini ke Dongdaemun itu jauh berapa puluh ribu won yang kita butuhkan untuk naik taksi huh?”
Luhan terdiam.
“Haera kau yeoja pertama yang membuatku gila, kau sangat sederhana, kau yeoja pertama yang mengajakku ke Dongdaemun, kau yeoja pertama yang mengajakku naik bis, kau berbeda Haera” gumam Luhan
Setelah bis sampai Haera pun menarik Luhan agar segera masuk ke bis.Sial bagi mereka karna bis sangat penuh sehingga Haera dan Luhan harus berdiri.
“Aishh tumben sekali bisnya penuh” gerutu Haera
“Sudah ku bilang bukan? Lebih baik kita naik taksi” ujar Luhan
“Sudahlah Lu jangan banyak mengkhayal aku tahu kau tidak aaaaa.....”
Tiba-tiba supir bis mengerem mendadak sehingga beberapa penumpang harus terseungkur ke depan.Beruntung Luhan berpegangan pada pegangan diatas kepalanya dan berhasil menangkap Haera hingga ia tidak jatuh dan berada dipelukkan Luhan.
“Mianhaeyo tadi ada anak menyebrang sembarangan” ujar supir bis meminta maaf karna banyak penumpang yang marah-marah
Haera masih berada dipelukan Luhan.Ia merasa canggung berada dalam posisi seperti ini sama halnya dengan Luhan.Ini pertama kalinya Haera berada dipelukkan seorang namja dan ia sangat merasa nyaman.
“Ini tidak benar” ujar Luhan
“Mwo?” tanya Haera lalu segera melepas pelukan Luhan
Luhan pun memencet tombol stop sehingga bis berhenti dan segera mengajak Haera turun.
“Yak wae?” tanya Haera
“Kau lihat cara mengemudi supir tadi tidak benar kita hampir saja celaka” ujar Luhan
“Astaga Lu semua supir bis memang seperti ini, apa kau tidak pernah naik bis?” tanya Luhan
Luhan pun menyetop taksi yang lewat dan memaksa Haera agar mau naik taksi.
Didalam taksi Haera pun memberikan Luhan sejumlah uang.
“Ini untuk bayar taksi kita bisa patungan” ujar Haera
“Gwenchanna kau tidak perlu takut uangku cukup untuk ongkos kita dan makan siang kita” ujar Luhan sambil tersenyum
“Aku tidak tahu kau dapat uang darimana Lu apakah sekarang mengamen bisa mendapat uang sangat banyak?” tanya Haera
“Haera sudah ku bilang pekerjaan yang baik akan mendapatkan hasil yang baik”
“Arrasseo aku pun tidak ingin seperti ini Lu tapi aku tidak punya pilihan lain, aku harus seperti ini agar aku bisa membahagiakan adikku” ujar Haera
*****
“Gomawa Lu sudah mentraktirku makan dan mengajakku jalan-jalan”
“Cheonma, apapun untukmu”
“Lu bisakah besok kita mengamen berdua? Aku butuh uang dan aku tidak bisa mencopet jika kakiku masih sakit” pinta Haera
“Dengan senang hati” jawab Luhan gembira
“Baiklah Lu besok kita bertemu di taman biasa ne”
Luhan pun menganggukkan kepalanya.
“Kalau begitu aku pulang ne, annyeong” Luhan melambaikan tangannya dan segera menjauh dari rumah Haera.
Haera membuka rumahnya namun masih terkunci ia pun melihat kebawah keset kakinya dan masih ada kunci rumahnya.
“Astaga sudah hampir pukul 11 Hyora belum pulang”
Saat Haera hendak menelpon Hyora mobil Sehun datang.Hyora dan Sehun pun keluar dari dalam mobil.
“Hyora kau lihat jam berapa sekarang? Kenapa kau baru pulang?” bentak Haera kesal
“Aku tadi pergi ke namsan dengan Sehun lagipula ini pukul 11 unnie belum lewat tengah malam” jawab Hyora santai
“Oh Sehun jika kau ingin mengajak Hyora pergi lebih baik di hari libur atau saat kalian pulang sekolah pukul 6 sore, suka atau tidak kau harus mengantar Hyora ke rumah sebelum pukul 9 arrasseo?” ujar Haera pada Sehun
“Ne arrasseo nuna, mianhae jika aku mengantar Hyora terlalu malam”
“Unnie kau tahu kan setiap hari aku pulang pukul 8 kecuali dihari selasa aku akan pulang awal jika aku harus sampai dirumah pukul 9 bagaimana aku bisa bermain?” keluh Hyora
“Cepat masuk Hyora”
Dengan kesal Hyora pun masuk kerumahnya.
“Aku mohon Sehun-ah kau harus menjaga Hyora dia itu yeoja tidak baik pulang malam seperti ini” pinta Haera
“Ne mianhae nuna ini tidak akan terjadi lagi nan yaksok” ujar Sehun
“Baiklah sekarang kau pulang sudah malam walaupun besok libur tapi ummamu pasti khawatir”
“Ne aku pulang, gomawo nuna”
Sehun pun segera pergi dari rumah Haera dan diujung jalan ia melihat mobil mewah terparkir disana.Sehun pun melambatkan laju mobilnya.
“Sepertinya aku mengenal mobilnya, ah sudahlah” Sehun pun tidak sempat melihat plat mobil tersebut dan segera pergi
Sementara itu Luhan yang sudah sampai di ujung jalan segera masuk ke mobilnya.
“Hyung astga ini sudah malam kau melewatkan meeting hanya untuk bertemu dengan gadis itu” keluh Chanhyuk
“Sudahlah kajja kita pulang” ajak Luhan
“Jika ahjussi Xi tahu dia akan sangat marah anaknya bergaul dengan gadis kriminal seperti Haera” ujar Chanhyuk
Luhan pun memukul tengkuk Chanhyuk.
“Yak appo” pekik Chanhyuk
“Sudahlah kajja pulang dan besok aku tidak akan ke kantor”
“Karna Haera lagi?” tebak Chanhyuk
“Aku punya tugas untukmu”
“Mwoya?”
“Besok Haera dan aku akan mengamen bersama”
“Jinjja? Bagaimana mungkin? Bahkan kau tidak pernah mengamen? Kau hanya berpura-pura kan?”
“Dengarkan aku dulu pabo” bentak Luhan kesal
“Besok aku akan mengamen di depan butik milik klien kita nyonya Na Ae Ra, butik itu sangat terkenal dan banyak orang yang datang serta lalu lalang”
“Michiseo huh? Itu bukan ide bagus hyung”
“Aku tidak mau tahu pokonya kau harus meminta izin pada nyonya Aera agar aku boleh mengamen didepan butiknya dan aku mau kau mengumpulkan banyak orang untuk lewat dan memberiku uang arrasseo?” tanya Luhan
“Jadi kau akan menyewa orang agar lewat di depanmu dan memberikanmu uang?”
Luhan mengangguk mantap.
“Bukan hanya lewat tapi orang itu juga harus menonton dan mendengar suara indahku” jawab Luhan
“Astaga hyung sepertinya kau benar-benar gila karna gadis itu” ujar Chanhyuk
“Sudahlah kajja pulang aku sangat lelah”
Chanhyuk pun menjalankan mobilnya dan membawa Luhan pulang ke rumahnya.
*****
“Unnie aku ingin minta uang”
“Untuk apa? Unnie sudah memberimu uang kemarin”
“Aku ingin menonton konser Ukiss aku butuh uang 300ribu won Chaeun sudah membayarkanku tiket dan aku akan menggantinya”
“Astaga Hyora darimana unnie bisa dapat uang sebanyak itu? Kau pikir mencari uang itu mudah?”
“Unnie kau bilang kau akan membahagiakanku, ini saatnya unnie aku sangat ingin bertemu idolaku, aku tidak mau tahu kau harus memberiku 300rb won” paksa Hyora
Haera pun terdiam.Ia bingung darimana mendapatkan uang sebanyak itu.
“Lagipula kau ini kan seorang pelayan restaurant pasti banyak pengunjung yang memberimu tips dan kau bisa pinjam pada bosmu” lanjut Hyora
“Aku akan berusaha Hyora” jawab Haera
“Bagus, kalau begitu aku pergi dulu ne”
“Sehun tidak menjemputmu?” tanya Haera
“Ani hari ini kelas Sehun libur jadi aku akan naik taksi ke sekolah annyeong”
Hyora pun pergi sekolah tanpa sempat sarapan.Padahal Haera sudah memasakkannya makanan.
Ia pun bergegas mandi.Ia harus mengamen dengan Luhan agar mendapat banyak uang untuk Hyora.
“Ya Tuhan aku tahu aku mungkin sangat berdosa, aku bahkan tidak pernah pergi ke gereja, tapi kali ini aku mohon berikan aku uang agar aku bisa memenuhi keinginan Hyora”
Selesai berdoa Haera pun segera mengenakan kemejanya dan pergi ke taman.Jalannya sudah normal tapi kakinya masih terasa ngilu jika dibawa berlari.Sesampainya di taman Luhan sudah menunggunya dengan gitarnya.
“Kajja” ajak Luhan semangat
Namun Haera malah duduk di kursi taman.
“Wae? Apa kau sakit?” tanya Luhan panik
“Ani gwenchanna, aku hanya bingung Hyora ingin menonton showcase Ukiss dan membutuhkan uang 300rb won”
“Hyora adikmu itu?”
Haera mengangguk lemah.
“Bilang saja kau tidak mempunyai uang sebanyak itu kenapa kau harus menurutinya?”
“Lu, aku sudah berjanji pada umma dan appaku aku akan membahagiakan Hyora bagaimanapun caranya”
Haera pun menundukkan kepalanya.
“Kau sangat hebat Haera kau seorang kakak yang luar biasa” gumam Luhan
“Baiklah kajja kita harus mengamen sekarang aku berjanji kita akan mendapat uang banyak dan kau boleh mengambil uangnya untuk Hyora” ajak Luhan
Haera pun tersenyum.
“Lu, gomawo sejak satu bulan lalu aku mengenalmu hidupku jadi lebih baik” ujar Haera
Luhan tersenyum.
“Dan sejak satu bulan lalu aku menolongmu sembunyi di mobilku karna kau ketahuan mncuri dompet orang, sejak itu aku juga berjanji pada diriku bahwa aku akan selalu ada untukmu Haera, bagaimanapun caranya” gumam Luhan
Luhan dan Haera pun segera menuju butik dengan brand ternama dipinggir jalan Gangnam.Sesampainya di butik itu Luhan segera mengeluarkan gitarnya dan mengambil kursi yang sudah Chanyuk siapkan didepan butik.
“Lu apa kau setiap hari mengamen disini?” bisik Haera
“Ne” jawab Luhan
“Apa pemilik butik ini tidak akan marah?”
“Kau tidak perlu khawatir Haera” jawab Luhan
Luhan pun menaruh kotak gitar didepannya dan membiarkannya terbuka agar orang yang lewat bisa menaruh uang didalam kotak gitarnya.
“Baiklah Haera sekarang kau bernyanyi” ujar Luhan
“Aku? Ani suaraku buruk lagipula aku malu jika harus bernyanyi didepan banyak orang aku akan membantu tepuk tangan saja ne” ujar Haera
“Aniyo kalau begitu kita bernyanyi berdua”
Luhan pun mulai memetik gitarnya dan bernyanyi.
[Luhan] Yoranhan soril naemyeo kkaejineun yuribyeong uri moseubilkka
najge kkallin haneuri geumbangirado buseojil geot gateunikka

Haera sepetinya mengenal lagu ini namun ia bingung harus bernyanyi atau tidak

Wae ijeya wanyamyeo nal gidaryeodamyeo nae sarang bangyeodeon neoneun ije
eojjeoda majuchin moreuneun saramboda chagapge eoreoida
Hwanhan ne misodo ttatteushan ne pumdo
deo isang bol sudo manjil sudo eopseul geoman gata duryeowo

[Haera] Jigeum urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyebaneulcheoreom
seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
Urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
Luhan tersenyum karna Haera mau bernyanyi walaupun ia harus menutup matanya.Haera pun menatap Luhan dan menggelengkan kepalanya.

[Luhan] uril ttara heulleogadeon sigando meomchwona bwa
uriragibodan ijen neowa naega dwaena bwa
sasohage jinagan modeun geodeuri da jinagagibodan
nohchin geot gata ne soni cham ttatteushaesseona bwa
heundeullineun neol imi arasseo geuraeseo deo kkwak jabasseo
neol anasseo neol gadwosseo nae sarangi dokhaejyeoseo
Yeah I know modu nae tasin geol but
miryeoniran geo huimangiran geo noheul suga eopseo

Selagi Luhan bernyanyi Haera hanya diam ia bingung harus berbuat apa, apalagi kini di depannya sudah ada puluhan orang yang menonton mereka

[Haera] hwanhan ne misodo (hwanhan misodo) ttatteushan ne pumdo (ne eolguldo)
deo isang bol sudo manjil sudo eopseul geoman gata duryeowo
[Luhan&Haera] jigeum urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyebaneulcheoreom
seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
[Luhan] eonjenga ibyeori
[Haera] nae ape mureup kkulheul ttae sigani
[Luhan] dasi uril ttara heureuge doel geora mideo geureohge ol geora mideo
[Haera] jigeum bonaejiman neoreul bonaejiman modeun ge da meomchwojiman
[Luhan] gojang na beorin sigyega dasi umjigil georago mideo
[Haera] jigeum urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyebaneulcheoreom
[Luhan] seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
[Luhan&Haera] urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
[Beast-12.30]
Selesai bernyanyi orang-orang yang tadi menonton mereka bertepuk tangan den bersorak gembira mendengar Luhan dan Haera bernyanyi.
Luhan dan Haera pun tersenyum puas.Orang-orang tadi pun memberikan sejumlah uang kedalam kotak gitar yang ada didepan Luhan.
“Kamsahamnida” ujar Haera senang
“Whoaa Lu aku tidak percaya aku bernyanyi, suaramu sangat indah seharusnya kau menjadi penyanyi bukan pengamen seperti ini” ujar Haera
Luhan pun tersenyum.Haera pun merapihkan uang yang ada dikotak gitar Luhan dan menghitungnya.
“Astaga Lu uangnya ada 450rb won, ini tidak bisa dipercaya Lu apa kau setiap hari seperti ini?” tanya Haera bingung
Luhan menggelengkan kepalanya.
“Sepertinya kau yang membawa keberuntungan Haera” ujar Luhan
Haera pun tersenyum dan terus merapikan uang yang ia pegang.Luhan merasa ponselnya bergetar.Ia pun membalikkan badannya dan membuka ponselnya, ternyata pesan dari  Chanhyuk.
“Hyung mianhae aku terlambat aku ada di ujung gang dekat coffeshop aku sudah melihatmu dan Haera dan aku sudah bersama orang-orang yang ku bayar untukmu sekarang bernyanyi lah”
Luhan pun memasukkan ponselnya dan tersenyum.
“Sudah ku bilang kan Haera kau membawa keberuntungan bahkan hanya 3 menit bernyanyi kita mendapat uang ratusan ribu won secara alami, aku juga tidak percaya Haera aku pikir mereka orang bayaran Chanhyuk ternyata bukan, kau memang istimewa Haera” gumam Luhan
“Lu kajja kita bernyanyi lagi mungkin kita akan mendapatkan uang yang lebih banyak lagi”
“Ne kajja”
Luhan dan Haera pun mulai bernyanyi lagi.Dan Chanyuk langsung menyuruh orang bayarannya agar menonton Luhan dan Haera serta memberi mereka uang.
Seperti tadi selesai bernyanyi lagu You’re my endless love milik Super Junior, orang-orang yang menonton mereka bertepuk tangan dan langsung memberikan mereka sejumlah uang.
“Lu kita mendapat banyak uang lagi” ujar Haera senang
Ketika Haera sedang merapihkan uangnya tiba-tiba seseorang memanggilnya.
“Nuna, hyung, apa yang kalian lakukan disini?”
“Sehun?” ujar Haera dan Luhan bersamaan
Haera pun menatap Luhan bingung.
“Hyung? Apa kau hyungnya Sehun?” tanya Haera
“Ani nuna, Luhan hyung kakak sepupuku aku dan dia tinggal serumah dia baru kembali dari China ke Korea sebulan yang lalu untuk menjalankan bisnis manajemen milik appanya” jelas Sehun
“Jadi? Kau bukan seorang pengamen Lu?” tanya Luhan
“Aku bisa menjelaskannya Haera aku...”
“Kau membohongiku Lu, apakah orang yang menonton kita tadi orang suruhanmu?” tanya Haera
Luhan dan Sehun terdiam.
“Sebenarnya ada apa ini? Nuna bukankah kau pelayan restaurant kenapa kau mengamen disini? Dan bukankah kau seharusnya berada dikantor hyung? Aku tidak mengerti” ujar Sehun
“Sehun sebaiknya kau diam” bentak Luhan
“Aku memang bukan orang kaya bahkan pekerjaanku sangat buruk, tapi Lu walaupun aku seorang pencuri aku tidak suka berbohong apalagi bersandiwara”
“Ini uangmu, aku tidak membutuhkannya Lu aku bisa mendapatkan uang dengan caraku sendiri tanpa bantuan dari orang kaya sepertimu”
Haera pun melemparkan semua uang hasil mengamennya tepat diwajah Luhan lalu segera meninggalkan Luhan dan Sehun.
“Haera changkkaman”
Namun Haera terlanjur kecewa pada Luhan sehingga ia mengacuhkan Luhan.
“Puas kau Sehun? Ini semua salahmu” bentak Luhan
“Mwo? Kenapa kau menyalahkanku? Aku tidak tahu apa-apa” Sehun balik membentak Luhan
Chanhyuk yang melihat Sehun dan Luhan sedang bertengkar segera menghampiri mereka.
“Yak sudah cukup” ujar Chanhyuk
BUKKK!!! Luhan memukul wajah Sehun hingga Sehun terjatuh
“Hyung hentikan Sehun tidak bersalah” bela Chanhyuk
Sehun pun bangun dan balik memukul Luhan.
Sehun dan Luhan menjadi pusat perhatian orang sekarang.
“Hentikan” Chanhyuk mencoba memisahkan Sehun dan Luhan
“Ini semua salahmu Oh Sehun” bentak Luhan
Security yang beerjaga di depan butik milik nyonya Na Ae Ra pun membantu Chanhyuk menengahi Luhan dan Sehun.
Luhan pun segera pergi ia ingin menyusul Haera.
“Sehun gwenchanna?” tanya Chanhyuk
“Gwenchanna hyung” jawab Sehun sambil mengelap darah yang mengalir di sudut bibirnya
“Ada apa dengan Luhan hyung?” tanya Sehun
“Ceritanya panjang, kajja pulang aku akan mengobati lukamu”
“Kita bertemu di rumah hyung aku membawa mobil dan kau harus menjelaskan semuanya padaku” ujar Sehun lalu meninggalkan Chanhyuk
Chanhyuk pun menghela napasnya lalu membereskan uang dan gitar milik Luhan.
“Sudah kubilang hyung kau tidak akan berhasil dengan cara seperti ini”
*****
Saat perjalanan pulang Haera melihat seorang ahjumma berjalan sendiri.Ahjumma itu membawa tas yang kelihatannya cukup mahal.
Haera pun melihat sekelilingnya.
“Cukup ramai tapi mereka sibuk dengan urusan mereka sendiri, sepertinya ini satu-satunya cara agar aku bisa membelikan Hyora tiket showcase yang ia inginkan” pikir Haera
Haera pun berjalan mendekat dibelakang ahjumma tersebut.Tiba-tiba ahjumma itu berhenti dan Haera dengan segera mengambil tas ahjumma itu dan lari dengan kondisi kakinya yang masih sakit.
“Pencuri tolong ada pencuri” teriak ahjumma tadi
Banyak orang yang menghampiri ahjumma itu lalu segera mengejar Haera.
“Astaga bagaimana ini, kakiku sakit tapi banyak orang yang mengejarku” batin Haera
“Tolong pencuri” ahjumma tadi ikut menyusul Haera
BRUKKK!!! Haera menabrak seseorang.
“Unnie?” tanya Hyora karna yang ia tabrak adalah unnienya
“Unnie apa yang kau lakukan?” tanya Hyora bingung
“Kajja ikuti aku”
Haerapun menarik Hyora agar berlari.
“Unnie kau kenapa?” tanya Hyora bingung
“Sudah diam saja ikuti saja aku banyak yang mengejar kita” Haera terus menarik Hyora agar berlari
“Mwo kenapa banyak yang mengejarmu?” Hyora semakin bingung
Haera terus menarik Hyora.Tiba-tiba seseorang menarik Haera dan Hyora agar bersembunyi di gang yang cukup gelap.Haera dan Hyora pun terdiam sampai orang-orang yang mengejar mereka melewati gang tersebut tanpa melihat Haera dan Hyora.
“Gwenchanna?” tanya Luhan pada Haera
“Gomawo” Haera segera menarik Hyora keluar dari gang tersebut dan meninggalkan Luhan
Haera pun membuka tas yang tadi ia curi dan mengambil dompetnya lalu memberikan uang didalam dompet itu pada Hyora.
“Ini untukmu, cukup?” tanya Haera
Hyora tidak langsung mengambil uang itu.
“Unnie apa kau mencuri huh?”
Haera terdiam.
“Unnie jawab aku”
“Ne aku mencuri, aku berbohong padamu aku tidak bekerja sebagai pelayan restaurant tapi aku mencuri, aku melakukan ini agar bisa menghidupimu” jawab Haera
“Unnie yang kau lakukan ini salah, kau bisa masuk penjara”
“Salah? Salah jika aku ingin membahagiakan adikku sendiri?” tanya Haera
“Jika aku tahu uang yang selama ini aku terima hasil mencuri aku tidak mau menerimanya”
“Oh begitu? Kau tidak akan menerimanya? Lalu bagaimana kau bisa membiayai kehidupan mewahmu huh? Bagaimana kau akan mendapatkan uang untuk belanja ke mall dengan teman-temanmu? Aku seperti ini karna dirimu Hyora bukannya berterimakasih tapi kau malah memakiku, kau memang tidak tahu berterimakasih”
Haerapun melemparkan uangnya pada Hyora dan meninggalkan Hyora.
“Gwenchanna?” Luhan menghampiri Hyora karna sedari tadi Luhan mengamati mereka berdua
“Nuguya?” tanya Hyora
“Aku teman unniemu” jawab Luhan
“Apa kau juga pencuri seperti unnieku?”
“Ani bukan” jawab Luhan
“Kau mengenal unnieku? Sudah berapa lama?” tanya Hyora
“Aku mengenalnya sejak 1 bulan lalu”
“Sudahlah aku tidak perduli aku benci dengannya” Hyora pun meninggalkan Luhan
“Hyora changkkaman” panggil Luhan
Hyora pun berhenti dan Luhan menghampirinya.
“Aku harap kau jangan membenci Haera”
“Wae? Dia seorang pencuri, aku malu mempunyai unnie seorang pencuri”
“Hyora kau tidak tahu, Haera mencuri untukmu Hyora, dia sering bercerita padaku uang hasilnya dia berikan untukmu dan sisanya ia tabung untuk membayar sekolah dan keperluan rumahmu, kau tahu? Tadi pagi Haera menemuiku wajahnya pucat dan sangat lemas dia bingung mencari uang agar bisa membelikanmu tiket konser, dia selalu berusaha mendapat uang banyak agar bisa memberikanmu banyak uang dan memasakimu makanan walaupun kau tidak pernah memakannya, apakah kau memikirkan perasaan Haera? Apa kau tau Haera sakit? Tidak Hyora dia tidak pernah sakit, dia unnie yang sangat kuat dia bahkan tidak memikirkan dirinya sendiri hanya untuk membahagiakanmu, apa kau pernah lihat dia ke mall untuk berbelanja? Tidak Hyora dia menyerahkan uangnya agar kau bisa menjaga gengsimu dan berbelanja dengan teman-temanmu, bahkan Haera lebih memilih memasak dirumah agar lebih hemat walaupun masakkannya tidak seenak buatan umma kalian setidaknya Haera mencobanya, Haera berusaha agar ia menjadi umma,appa,hyung sekaligus unnie yang baik untukmu, seumur hidupku baru pertama kali aku bertemu seorang unnie yang begitu perhatian dan menyayangi adiknya seperti Haera, kau sangat salah jika membencinya” jelas Luhan
Hyora pun terdiam ia memikirkan kata-kata Luhan.Mungkin Luhan benar ini semua salah dirinya yang terlalu banyak permintaan.Jika dirinya tidak mengikuti gaya hidup Chaeun dan Suhyun mungkin Haera tidak akan menjadi pencuri seperti ini.
“Pikirkan yang ku ucapkan tadi Hyora” Luhan memegang pundak Hyora
“Mianhae unnie” Hyora meneteskan air matanya
Luhan mengambil ponselnya dan melihat Sehun menelponnya.
“Sehun?” Luhan mengernyitkan keningnya
“Mwo? Sehun?” Hyora bingung
“Changkkaman” Luhan pun mengangkat telponnya
“Ne, aku akan segera pulang”
Luhan lalu menutup teleponnya.
“Tadi kau bilang apa?” tanya Luhan
“Sehun? Siapa Sehun?” tanya Hyora
“Sehun sepupuku, kau mengenalnya?” tanya Hyora
“Apa dia bersekolah di Seoul Art High School?” tanya Hyora lagi
Luhan lalu melihat seragam Hyora.
“Ah ne seragam kalian sama, kalian satu sekolah?” tanya Luhan lagi
“Apakah namanya Oh Sehun?”
“Kenapa kau terus bertanya tentang Sehun?”
“Karna jika namanya Oh Sehun maka dia adalah namjachinguku” jawab Hyora
“Mwo?” tanya Luhan kaget
“Oh aku mengerti sekarang, pantas saja saat aku dan Haera sedang mengamen Sehun mengenali Haera dan memanggilnya nuna” ujar Luhan
“Mengamen? Apa maksudmu? Apa yang terjadi dengan unnie sebenarnya?” Hyora mulai frustasi karna ia tidak mengerti dengan apa yang terjadi saat ini
“Ikutlah denganku, aku pun akan menjelaskan hal yang sama pada Sehun”
Luhan pun mengajak Hyora ke rumahnya.Mereka berdua mencari taksi.Setelah mendapatkannya mereka langsung segera pergi ke rumah Luhan.
Sementara Haera, dia pergi ke makam orangtuanya dan menangis.
*****
Sehun dan Chanyuk sudah menunggu Luhan di ruang tengah rumah mereka.Dan tak lama orang yang mereka tunggu pun datang.
“Chagiya? Kenapa kau bisa bersama Luhan hyung?” tanya Sehun kaget karna melihat Hyora dengan Luhan
“Oppa? Oppa ada apa dengan unnieku?” tanya Hyora
“Mollasseo tapi sepertinya Luhan hyung mengetahui semuanya” sindir Sehun
“Sehun aku minta maaf karna tadi memukulmu” ujar Luhan
“Sudahlah lebih baik sekarang kalian semua duduk dan biarkan Luhan menjelaskan semuanya” Chanhyuk mencoba menengahi sebelum kedua sepupu ini bertengkar lagi
“Aku bertemu Haera sebulan yang lalu saat aku pulang dari China” ujar Luhan
“Saat itu aku membawa mobil sendiri, tanpa Chanhyuk aku sedang mencari makan di restaurant fast food aku memarkirkan mobilku dihalaman parkirnya, saat aku selesai makan aku segera kembali ke mobil baru saja aku masuk tiba-tiba Haera masuk ke mobilku dan sembunyi dibawah kursi” lanjut Luhan
“Saat itu aku ingin mengusirnya aku pikir dia orang jahat tapi dia memohon padaku agar mengijinkannya sembunyi dimobilku, karna kasihan akupun mengiyakan permohonannya, setelah itu Haera pergi dan mengucapkan terimakasih padaku, dia belum sempat mengenalkan namanya dan aku belum sempat menyebutkan namaku”
“Aku pun mengikuti Haera dan melihatnya berhenti di taman pinggir jalan yang tak jauh dari rumah kalian, aku memantau Haera dan aku melihat Haera mengambil uang dari dalam dompet dan membuang dompet itu lalu segera pergi begitu saja”
“Bagaimana kau bisa mengenal unnieku?” potong Hyora
“Keesokkannya aku kembali ke taman itu, aku hanya memakai kaus dan membawa gitar aku menunggu di taman itu dan tak lama kemudian Haera datang aku pun menghampiri Haera, aku berpura-pura menjadi seorang pengamen agar Haera mau menerimaku menjadi temannya, aku berbohong pada Haera aku bilang pada Haera bahwa aku dari Mokpo dan datang ke Seoul untuk mencari pekerjaan tapi aku tidak mendapatkannya”
“Sejak saat itu aku sering menemui Haera dengan berpura-pura membawa gitar agar Haera percaya bahwa aku habis mengamen dan sejak saat itu pula Haera sering bercerita tentang kehidupannya termasuk tentang dia ingin membahagiakan adik satu-satunya yang sangat ia sayangi”
“Lalu kenapa tadi kau dan Haera mengamen?” tanya Sehun
“Aku tidak tahu tapi Haera bilang kakinya terkilir sehingga ia pun meminta agar ia boleh mengamen denganku, ia membutuhkan uang untuk membelikan Hyora tiket konser, sementara kakinya sakit sehingga tidak mungkin ia mencuri karna ia takut tertangkap, awalnya aku bingung bagaimana bisa aku mengajak Haera mengamen karna selama ini aku hanya berpura-pura menjadi seorang pengamen sampai aku berpikir aku akan mengamen di Gangnam, karna disana akan banyak orang dengan gaya hidup mewah yang lewat dan kebetulan salah satu klienku memiliki butik di Gangnam aku pun menyuruh Chanyuk meminta ijin pada pemilik butik itu agar aku dan Haera bisa mengamen disana, aku pun meminta Chanhyuk agar membayar orang untuk menontonku dan memberikanku uang”
“Tuan ini minumannya” Pelayan Luhan datang dan menaruh beberapa gelas minuman di depan mereka
“Tapi saat pertama kali aku dan Haera bernyanyi banyak orang yang menonton kami, aku pikir itu orang bayaran Chanhyuk dan saat Haera menghitung uang yang kami dapatkan hasilnya luar biasa kami mendapat 450rb won dan Haera sangat gembira, sebenarnya aku bingung bagaimana bisa uangnya sebanyak itu padahal aku tidak memberi Chanhyuk uang sebanyak itu, dan tiba-tiba Chanhyuk mengirimkanku pesan bahwa ia terlambat dan ia masih bersama orang bayarannya, aku dan Haera pun mulai bernyanyi lagi dan kali ini orang bayaran Chanhyuk yang menonton kami dan memberikan kami uang sampai akhirnya Sehun datang memanggil Haera dan membuka rahasiaku pada Haera bahwa aku sebenarnya bukan pengamen” jelas Luhan
“Mianhae hyung” ujar Sehun
“Gwenchanna, jadi uang 450rb won yang pertama itu murni milik Haera, itu bukan uangku, itu memang benar hasil Haera mengamen dan uang itu untuk membelikanmu tiket tapi Haera sudah kecewa padaku sehingga ia menyangka bahwa semua uang yang kami dapatkan adalah uang dari orang-orang bayaranku” lanjut Luhan
“Ini semua salahku aku terpengaruh oleh Chaeun dan Suhyun yang selalu mengajakku pergi ke tempat mewah sehingga aku menuntut unnie agar mencukupi semua keinginanku, bukan kebutuhanku” ujar Hyora
“Gwenchanna chagi, sekarang kau sudah menyadari kesalahanmu” ujar Sehun
“Oppa kau membenciku? Aku yakin kau pasti membenciku kau pasti benci padaku karna aku hanya orang biasa yang ingin hidup mewah bahkan untuk membeli tas saja kau yang menambahkan uangnya dan dengan bodohnya aku menerima uang pemberianmu”
“Aniya saat aku menabrak nuna dan mengantarnya pulang aku sudah berjanji bahwa aku akan membantu nuna membahagiakanmu, tidak perduli jika aku harus memberikanmu barang-barang yang kau inginkan selama kau bahagia aku juga akan bahagia karna aku mencintaimu sangat tulus Hyora” jelas Sehun
“Sudah pukul 10 malam, apakah aku harus mengantar Hyora pulang?” tawar Chanhyuk
“Tapi aku harus mencari unnieku dulu” ujar Hyora
“Tapi besok pagi kau harus sekolah chagi”
“Oppa aku di skors karna aku terlalu banyak menunggak biaya sekolahku”
“Bukankah unniemu memberikan uang untuk membiayai sekolahmu?” tanya Luhan
“Ne tapi waktu itu aku tidak membayarkannya aku memakai uang itu untuk membeli merchandise Ukiss bersama Chaeun dan Suhyun”
“Astaga Hyora apa kau tahu? Haera mempertaruhkan nyawanya saat ia mencuri dompet orang” ujar Luhan
“Mianhae ini memang salahku”
“Jangan minta maaf padaku minta maaflah pada unniemu yang sudah bersusah payah memberikanmu uang”
“Baiklah kalau begitu sekarang kita cari Haera nuna” ujar Sehun
Chanhyuk,Luhan,Sehun dan Hyora pun segera pergi untuk mencari Haera.Awalnya mereka pergi ke rumah Haera namun Haera belum pulang dan mereka pergi ke taman dekat rumah mereka namun Haera tidak ada disana.Mereka pun mencari Haera ke pinggiran jalan Gangnam dan pergi ke Dongdaemun bahkan ke sekolah Hyora tapi mereka belum menemukkan Haera.
“Astaga unnie kau kemana? Bahkan ponselmu tidak aktif” Hyora sangat cemas karna ia takut terjadi sesuatu dengan unnienya
“Hyung sudah hampir tengah malam, bagaimana jika kita melanjutkan mencari Haera besok?” tawar Chanhyuk
“Kalau begitu....”
“Makam” Hyora memotong perkataan Luhan
“Mwo? Makam apa?” tanya Sehun
“Jika sedih unnie akan pergi ke makam umma dan appa” ujar Hyora
“Chanhyuk tunggu apalagi? Kajja kita ke pemakaman” ujar Luhan
“Ne”
Mereka pun segera pergi ke pemakaman kota Seoul.Tidak perduli hari sudah sangat malam mereka harus menemukan Haera.Sesampainya di makam, bulu kuduk Luhan sebenarnya merinding.Walaupun banyak lampu yang menyinari namun penampakkan makam ini cukup seram baginya.
Hyora pun segera menuju makam umma dan appanya disusul Sehun,Luhan dan Chanhyuk.
“Lihat, ada bunga sepertinya ini masih baru berarti tadi unnie kesini” ujar Hyora
Tiba-tiba penjaga makam menghampiri mereka.
“Apa yang kalian lakukan tengah malam di pemakaman seperti ini?”
“Ahjussi apa kau melihat seorang yeoja kesini?” tanya Luhan
“Banyak yang kesini hari ini, bagaimana ciri-cirinya?” tanya penjaga makam
“Wajahnya hampir mirip dengan gadis ini, rambutnya panjang berwarna hitam kecoklatan, matanya berwarna coklat dan tingginya sebahuku” jelas Luhan
“Dia memakai baju apa?” tanya penjaga makam lagi
“Dia memakai kaos berwarna biru, celana jeans hitam panjang dan kemeja kotak-kotak merah” jawab Luhan
“Ah iya aku melihatnya dia baru saja pergi sekitar setengah jam yang lalu” ujar penjaga makam
“Apa kau tahu dia pergi kemana?” tanya Hyora
“Mollasseo tadi aku sempat berbicara sebentar padanya dan dia hanya bilang dia akan menyerahkan semuanya pada tuhan”
“Baiklah ahjussi, kami akan segera pergi, kamsahamnida” Luhan dan yang lainnya pun meninggalkan pemakaman itu
Saat masuk mobil Hyora menangis dan Sehun pun memeluknya.
“Kita akan menemukan Haera nuna, nan yaksok” hibur Sehun
“Kita harus kemana hyung? Ini sudah lewat tengah malam” ujar Chanhyuk
“Baiklah kita antar Hyora pulang kita akan mencari Haera besok” ujar Luhan
“Ani aku tidak mau sendirian dirumah hikkss hikkss” ujar Hyora sambil menangis
“Hyung biarkan Hyora menginap dirumah kita semalam ia pasti sangat lelah dan tertekan dengan semua ini” pinta Sehun
‘Baiklah sekarang kita pulang Chanhyuk”
Saat mereka hampir sampai Luhan meminta Chanyuk berhenti.
“Ada apa hyung?” tanya Sehun sambil membelai rambut Hyora yang sudah tertidur
“Aku tahu Haera kemana” jawab Luhan
“Kemana?” tanya Chanhyuk
“Haera bilang menyerahkan semuanya pada tuhan, dia pasti pergi ke gereja” ujar Luhan
“Gereja mana hyung? Di seoul ada ratusan gereja” ujar Sehun
“Chanhyuk kita pergi ke gereja yang terdekat dengan taman” ujar Luhan
“Taman tempat kau bertemu dengan Haera?” tanya Chanhyuk
“Ne, palliwa”
Chanhyuk pun memutar mobilnya dan segera pergi ke gereja yang dekat dengan taman.
“Hyung ini sudah pukul satu malam apakah di gereja masih ada orang?” tanya Sehun ragu
“Apa kita sudah sampai?” tanya Hyora yang terbangun
“Mwo? Kenapa kita ke gereja?” tanya Hyora lagi
“Kajja kita masuk sebelum Haera pergi lagi” ujar Luhan
Luhan pun segera turun dan masuk ke dalam disusul Sehun,Chanhyuk dan Hyora.Dan saat mereka masuk melewati pintu depan mereka melihat seorang gadis yang berlutut di depan altar sambil berdoa.
“See? I told you right?” ujar Luhan
“Unnie” panggil Hyora
Haera pun membuka matanya dan melihat ke belakang.
“Ba-bagaimana kalian tahu aku disini?” tanya Hyora
“Unnie jeongmal mianhae” ujar Hyora lalu berlari dan memeluk Haera
“Gwenchanna Haera ini bukan salahmu” Haera pun membalas pelukan Hyora
“Unnie you’re my super sister”
Haera pun terharu mendengar perkataan Hyora.
Haera melepaskan pelukkannya.
“Hyora selama ini yang ku lakukan itu salah, aku akan bertanggung jawab, aku akan menyerahkan diriku ke polisi” ujar Haera
“Ani unnie, jangan lakukan itu aku tidak mau berpisah denganmu” ujar Hyora sambil menangis
“Hyora, gwenchanna kau harus belajar mandiri dan biarkan aku menanggung semua kesalahanku, aku tidak mau dihantui rasa bersalah seumur hidupku”
“Haera aku tidak ingin kau dipenjara, tapi mungkin ini cara agar kau bisa terbebas dari semua kegelisahanmu selama ini” ujar Luhan
Haera pun tersenyum.
“Lu mianhae jika tadi aku sudah marah-marah padamu, kau tidak salah Lu kau benar pekerjaan yang baik akan menghasilkan hasil yang baik dan sebaliknya, Lu bisakah kau menjaga adikku saat aku dipenjara nanti?” pinta Haera
“Kau jangan khawatir nuna aku dan Luhan hyung akan menjaga Hyora” ujar Sehun
“Unnie aku akan berhenti sekolah, lagipula aku di skors karna aku tidak membayarkan uang yang kau berikan ke sekolah aku memakainya untuk belanja” ujar Hyora
Haera pun menghela napasnya.
“Gwenchanna Hyora aku akan membayar biaya sekolahmu kau harus tetap bersekolah, jangan sia-siakan perjuangan unniemu selama ini, jika ia harus dipenjara tapi kau tidak melanjutkan sekolahmu, untuk apa? Jadi mulai sekarang kau harus berubah Hyora” ujar Luhan
“Gomawo Lu, aku berjanji aku akan mengganti uangmu saat aku bebas nanti” ujar Haera
*****
Hari ini Haera pergi ke kantor polisi ditemani Hyora,Luhan,Sehun dan Chanyuk.
“Unnie apa kau harus melakukan semua ini?” tanya Hyora
“Kau tidak perlu khawatir Hyora ada Luhan,Sehun dan Chanhyuk yang menjagamu” ujar Haera
“Haera berjanjilah padaku kau akan baik-baik saja dan cepatlah keluar aku akan menunggumu Haera tidak perduli bagaimanapun masa lalumu aku akan tetap menunggumu, nan jeongmal saranghae” Luhan memeluk Haera dan mencium kening Haera
“Ne Lu, nan yaksok, nado saranghae” ujar Haera
Haera pun melapor ke polisi dan polisi langsung memasukkan Haera ke dalam sel dengan pasal pencurian.
“Jangan khawatir kalian bisa kesini setiap hari untuk mengunjungi Haera” ujar polisi
“Baiklah Hyora kajja kita pulang, kita harus mengambil barang-barang dirumahmu” ujar Luhan
“Untuk apa?” tanya Hyora
“Chagi aku dan Luhan hyung sudah berjanji pada nuna untuk menjagamu, jadi aku dan Luhan hyung sepakat untuk mengajakmu tinggal dirumah kami” ujar Sehun
“Luhan oppa gomawo, aku berjanji aku akan rajin belajar dan merubah sikapku, aku tidak akan mengecewakanmu dan unnie” ujar Hyora
“Akan ku pegang janjimu Hyora, kajja”
Luhan,Sehun,Hyora dan Chanhyuk pun pergi kerumah Hyora untuk mengambil barang-barang milik Hyora.Hyora sebenarnya ingin menjual rumah miliknya itu tapi terlalu banyak kenangan tentang dirinya dan Haera dirumah itu sehingga ia memutuskan untuk menyewakan saja rumah itu dan uangnya bisa ia gunakan untuk membayar sekolah sehingga ia tidak perlu menyusahkan Luhan dan Sehun.
*****
 Pagi ini Hyora belajar dikelasnya karna ada post test.Sementara Sehun pergi ke kantin untuk membelikannya minuman.
“Kalian mohon perhatiannya sebentar karna aku dan Suhun mempunyai kabar bagus” ujar Chaeun yang tiba-tiba datang dengan Suhyun
Hyora dan beberapa temannya pun langsung memperhatikan Chaeun dan Suhyun.
“Seperti yang kalian tahu appaku adalah kepala polisi di distrik Seoul dan kalian tahu? Kemarin siang salah satu teman sekolah kita datang ke kantor polisi bersama unnienya untuk menyerahkan dirinya karna dia seorang pencuri”
Hyora membulatkan matanya, ia tak ingin Suhyun dan Chaeun mempernalukannya.
“Nuguya?” tanya salah satu teman mereka
“Nama pencuri itu adalah Lee Hae Ra” ujar Chaeun
“Kalian pasti tahu siapa dikelas kita yang bermarga Lee dan mempunyai akhiran nama Ra” lanjut Suhyun
Semua teman-teman mereka langsung melihat Hyora dan saling berbisik.
“Arrasseo aku tahu yang kalian pikirkan” ujar Hyora
“Ne, unnie ku memang seorang pencuri tapi dia unnie yang sangat hebat untukku, karna unnie ku aku bisa hidup sampai saat ini, jika dia tidak ada mungkin aku sudah mati” lanjut Hyora
“Jika unnienya saja pencuri bagaimana dengan adiknya?” cela Chaeun
“Cha Eunha, ini aku akan mengganti uangmu dan batalkan saja tiketku, aku tidak akan menontonnya” ujar Hyora lalu berjalan ke depan dan memberikan amplop berisi uang pada Chaeun
Chaeun pun mengambil amplopnya lalu menjatuhkannya.
“Mianhae Lee Hyora, aku tidak mau menerima uangmu, apakah ini uang dari hasil unnie mu mencuri huh?” ujar Chaeun
“Teman-teman mulai sekarang berhati-hatilah jaga barang berharga kalian” ejek Suhyun
“Apa kalian sudah puas mempermalukanku?” mata Hyora berkaca-kaca
“Aku pikir selama ini kalian temanku, tapi ternyata aku salah, unnie ku benar tidak seharusnya aku berteman dengan gadis manja yang hanya bisa menghabiskan uang orangtua seperti kalian”
“Walau unnie ku seorang pencuri aku sangat bangga padanya, aku yakin tidak akan ada unnie seperti unnieku yang rela mengorbankan jiwa dan perasaannya demi adiknya, she is my super sister” ujar Hyora
“Sekali pencuri tetap saja pencuri” ejek Chaeun lalu sedikit mendorong Hyora
BYURR!!!
“MWOYAA?” bentak Chaeun karna Sehun tiba-tiba menyiramnya dengan lemon tea yang ia bawa
“Sekali lagi aku mendengarmu mencela Hyora aku pastikan hyungku memutuskan kontrak dengan ummamu sehingga kau akan merasakan bagaimana rasanya hidup susah” ancam Sehun
“Mwo? Memangnya siapa hyungmu huh? Apa ia lebih kaya dari keluargaku?” bentak Chaeun kesal
“Na Ae Ra, seorang pemilik butik di daerah Gangnam dengan modal 90% pinjam dari perusahaan hyungku karna appamu seorang kepala bendahara di perusahaan milik hyungku, aku bisa saja menelpon hyungku saat ini juga untuk memecat appamu dan ku pastikan kau akan menjadi gelandangan Cha Eunha” ujar Sehun dengan nada yang ditekan
“Kajja Hyora kelas ini tidak sebanding denganmu kau harus berada di sekolah yang lebih baik dari ini” ujar Sehun lalu menarik Hyora keluar dari kelasnya
Chaeun merasa Sehun sudah mempermalukannya di hadapan teman-temannya sendiri.
“Ku pikir seorang Cha Eunha anak paling kaya disekolah ini, tapi ternyata ia tidak lebih hebat dari seorang Oh Sehun” cela salah satu temannya
“Ne beraninya ia mempermalukan kekasih seorang Oh Sehun, ku pikir jika Sehun mengadu pada hyungnya akan menjadi hal yang menarik, seorang Cha Eunha jatuh miskin dan tinggal di pinggir jalan” cela yang lainnya disambut tawaan dari beberapa temannya
“Akan ku balas kau Oh Sehun” Chaeun pun langsung keluar dari kelas disusul oleh Suhyun
“Sehun ada apa?” tanya Luhan yang tiba-tiba datang ke sekolah mereka
“Aku ingin kau memindahkanku dan Hyora ke sekolah lain” jawab Sehun
“Waeyo?” tanya Luhan
“Teman-teman Hyora mencelanya karna nuna masuk penjara, aku tidak ingin ada orang yang mencela Hyora” ujar Sehun
“Nuguya?” tanya Luhan
“Cha Eunha anak dari ahjussi Cha Kisan, kepala bendahara diperusahaanmu dan Kim Suhyun anak dari kepala polisi di distrik Seoul”
“Baiklah jika itu yang terbaik aku akan memindahkanmu dan Hyora”
“Gomawo oppa, kau banyak membantuku” ujar Hyora
Luhan pun tersenyum.
*****
7 Bulan kemudian
Hari ini acara kelulusan Sehun dan Hyora di sekolah barunya.Hyorapun menepati janjinya karna ia berhasil lulus dengan nilai terbesar satu sekolah disusul Sehun di peringkat kedua.Pasangan yang cocok memang.Di sekolah ini mereka masuk satu kelas dan duduk bersama, bahkan teman-teman disini lebih baik, walaupun anak orang kaya mereka tidak hidup mewah seperti teman-temannya di sekolah yang lama.
Sudah 7 bulan Hyora tidak bertemu dengan Chaeun dan Suhyun.Terakhir kabar yang ia dengar butik milik umma Chaeun bangkrut karna Luhan meminta modalnya kembali namun umma dan appanya tidak mampu mengembalikannya.Dan tentang Suhyun, ayahnya dipecat menjadi kepala polisi dan dipenjara karna kasus korupsi.Setelah itu Hyora tidak pernah mendengar kabar tentang mereka berdua lagi.
“Hyora apa kau tidak mau menunggu sampai acara kelulusanmu selesai?” tanya Luhan
“Ani gwenchanna aku ingin menjemput unnie, hari ini ia bebas aku tidak ingin membuatnya menunggu” jawab Hyora
“Baiklah kajja kita jemput Haera” ujar Luhan
“Aku ikut” pinta Sehun
‘Ani oppa gwenchanna kau teruskan saja sampai acaranya selesai” ujar Hyora
“Andwae aku ingin menjemput calon kakak iparku” ujar Sehun sambil tersenyum pada Luhan
“Kajja kita tidak ingin membuat Haera menunggu bukan?”
Luhan,Sehun dan Hyora pun segera pergi ke kantor polisi untuk menjemput Haera.Sebenarnya masa tahanan Haera masih 4 bulan lagi tapi karna ia berkelakuan baik pihak kepolisianpun membebaskan Haera dengan kebebasan bersyarat.Beruntung bagi Haera karna ia bisa menghirup udara segar dan bertemu adik kesayangannya.
Sesaampainya di kantor polisi, Luhan,Sehun dan Hyora menunggu di ruang tunggu.Dan beberapa menit kemudian Haera menghampiri mereka.
“Hyora” panggil Haera
“Unnie” Hyora pun langsung memeluk Haera senang
“Unnie kau sudah bebas aku sangat senang sekali”
“Ne Hyora aku juga senang”
“Chukkae nuna” ujar Sehun
“Luhan,Sehun gomawo karna kalian telah menjaga Hyora selama aku dipenjara, dan kau Luhan gomawo telah membiayai adikku sekolah, aku akan mengganti semua biaya selama Hyora bersekolah dan selama ia tinggal dirumah kalian”
“Ani gwenchanna Haera kau tidak perlu menggantinya” ujar Luhan
“Aku harus menggantinya karna itu adalah hutang Xi Luhan”
“Baiklah kalau begitu kau bisa menggantinya dengan satu cara” ujar Luhan
“Mwo?” tanya Haera
Luhan pun mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya lalu membuka kotak yang berisi cincin berlian yang sangat indah.
“Will you marry me?” Luhan berlutut dihadpan Haera
Mata Haerapun berkaca-kaca ia bingung harus berkata apa karna tak percaya jika Luhan akan melamarnya.
Haerapun melirik pada Sehun dan Hyora.Sehun dan Hyora pun menganggukkan kepala mereka.
“Mianhae Lu aku tidak bisa, jika kita menikah maka Sehun dan Hyora tidak bisa menikah” tolak Hyora
“Nuna jangan khawatir aku dan Luhan itu bukan adik kaka aku sepupunya lagipula aku sepupu tiri karna ummaku adik tiri dari ahjummaku jadi walaupun kau menikah dengan Luhan aku tetap bisa menikahi gadis cantik ini” ujar Sehun sambil mengacak-acak rambut Hyora
“Jadi? Bagaimana?” tanya Luhan lagi
Haera pun menganggukkan kepalanya.
“Yes i will Xi Luhan” jawab Haera lalu mengambil cincin yang dipegang Luhan
Luhan pun langsung bangkit dan memeluk Haera.Sehun dan Hyora pun bertepuk tangan, mereka ikut bahagia jika Luhan dan Haera akan menikah.
*****
1 tahun kemudian

 “Yeobo apa kau tidak malu mempunyai istri mantan penjahat sepertiku? Bagaimana jika orang diluar sana membicarakan tentang kita?” tanya Haera
“Chagiya kau tidak perlu khawatir, orangtua dan keluargaku pun tidak pernah mempermasalahkan hal itu, aku tidak perduli apapaun yang orang bicarakan tentang kita, lagipula aku pernah bilang bukan? Aku tidak perduli bagaimanapun masa lalumu, karna aku mencintaimu saat ini sampai seterusnya jadi kau akan menjalani masa depanmu denganku bukan kembali masa lalu denganku” jawab Luhan
“Arrasseo, gomawo telah mencintaiku” ujar Hyora
“Ne, kajja kita harus segera menyaksikan pernikahan Hyora dan Sehun”
*****

End