My Super Sister
Cast
:
Lee
Hae Ra
Lee
Hyo Ra
Xi
Lu Han
Oh
Se Hun
Author : @kapg_11 (winter)
Genre : Sad,Family
Rate : PG15
Length : Oneshoot
DISCLAIMER !!!
SEMUA CAST MILIK ORANG TUANYA MASING-MASING.HAERA
& HYORA ITU TWINS YANG BERASAL DARI OTAK MIMIN.PLOT MURNI DARI OTAK MIMIN.TYPO
EVERYWHERE !!! DONT BASH DONT BE PLAGIAT COPAS? PUT “HAERAJINXI.BLOGSPOT.COM”
Summarry :
“Walau
unnie ku seorang pencuri aku sangat bangga padanya, aku yakin tidak akan ada
unnie seperti unnieku yang rela mengorbankan jiwa dan perasaannya demi adiknya,
she is my super sister”
*****
“Unnie minta uang” ujar Hyora pada kakaknya sambil
memakai dasi sekolahnya
“Untuk apa?”
“Aku ingin beli tas baru”
“Hyora tas mu masih bagus masih layak dipakai”
“Tapi unnie aku ingin beli tas yang sama dengan teman-temanku”
Haera pun merogoh sakunya dan memberikan sejumlah
uang pada Hyora.
“Unnie ini tidak cukup”
“Mwo? Tidak cukup? Kau tahu mencari uang itu susah,
aku rela berhenti sekolah sejak umma dan appa meninggal, aku bekerja untuk
membiayai kau sekolah bukan untuk berbelanja dengan teman-temanmu yang jelas
jelas anak orang kaya” bentak Haera
“Issh kau itu menyebalkan aku hanya ingin tas baru,
lagipula ini salah appa jika ia tidak berhutang maka hidupku tidak akan susah
seperti ini”
Tiba-tiba terdengar klakson mobil diluar rumah
mereka.
“Aku pergi”
Hyora pun meninggalkan Haera dan segera masuk ke
mobil namjachingunya.
“Wae? Kenapa kau terlihat kesal?” tanya Sehun
namjachingunya
“Anni, aku ingin membeli tas bersama Chaeun dan
Suhyun sepulang sekolah tapi uang yang Haera unnie berikan masih kurang”
Sehun pun mengacak-acak rambut Hyora.
“Yak oppa kau semakin membuatku kesal” Hyora
mempoutkan bibirnya
“Kau sangat manis jika sedang marah”
“Sudahlah oppa mood ku sedang buruk”
“Gwenchanna chagi, aku akan menambahkan uang untuk
kau membeli tas” ujar Sehun
“Jinjja?” Hyora menatap Sehun tak percaya
Sehun mengangguk sambil tersenyum.
“Gomawo oppa”
*****
Haera duduk ditaman sambil membuka dompet yang tadi
ia curi.Setelah selesai mengambil seluruh uangnya Haera membuang dompetnya ke
tempat sampah.
“Ya Tuhan kapan aku bisa berhenti menjadi pencopet
seperti ini” gumam Haera
“Kau bisa bekerja Haera” ujar seorang namja yang
tiba-tiba datang
“Bekerja? Kau pikir mudah? Aku bahkan tidak memiliki
ijazah untuk melamar pekerjaan”
Namja tadi pun langsung duduk disamping Haera dan
menaruh gitarnya.
“Kalau begitu kau mengamen denganku” ajak namja tadi
“Xi Luhan, mengamen itu hanya mendapatkan sedikit
uang, aku harus membayar listrik,air,sekolah Hyora belum lagi biaya hidupnya
yang sering menghabiskan uang untuk belanja ke mall”
“Haera, kau harus berhenti menjadi pencopet, tuhan
akan marah”
“Jangan bawa-bawa tuhan, apa kau sering pergi ke
gereja untuk beribadah huh?”
Luhan terdiam.
“Sudahlah aku harus pergi”
Haera pun meninggalkan Luhan sendirian.
“Haera kau yeoja yang sangat kuat” ujar Luhan
“Hyung kita harus segera kembali ke kantor kita ada
meeting satu jam lagi”
“Ishh Chanhyuk, kenapa kau menghampiriku disini?
Bagaimana jika Haera melihat?”
“Mianhae hyung tapi kita harus segera ke kantor
pakaianmu sudah aku siapkan di mobil”
“Baiklah, bawa gitarnya”
Luhan pun berjalan ke mobil mendahului Chanhyuk,
asistennya yang sudah ia anggap sebagai adiknya.
*****
“Oppa aku pergi ke mall dengan Chaeun dan Suhyun ne
kau pulang duluan saja nanti Chaeun akan mengantarku pulang”
“Ne kalau begitu aku pulang duluan ne hati-hati”
Sehun pun meninggalkan Hyora dengan Chaeun dan
Suhyun.Sehun pulang sambil mendengarkan musik di mobilnya.Tapi tiba-tiba
seseorang menyebrang tanpa melihat-lihat dan
“Aaaaaa”
BRUKK !!!
Sehun langsung menghentikan mobilnya.
“Astaga aku menabrak seseorang”
Sehun langsung keluar dari mobilnya dan menghampiri
orang yang ia tabrak.
“Nuna?” tanya Sehun
“Ishh kau ini jika kau sedang membawa mobil kau
harus berhati-hati” bentak Haera pada Sehun
“Mianhaeyo apa kakimu sakit?” tanya Sehun sambil
memegangi kaki Haera
“Awww” pekik Haera
“Nuna kita ke rumah sakit sekrang” ajak Sehun
“Ani gwenchanna, aku akan langsung pulang saja,
kakiku hanya terkilir”
“Baiklah kalau begitu aku akan mengantarmu pulang”
Sehun pun membantu Haera masuk kedalam
mobilnya.Sehun berniat mengantar Haera pulang karna ia merasa bersalah sudah
menabraknya tadi.Lagipula apa salahnya mengantar kakak dari kekasihnya, pikir
Sehun.
“Sehun-ah kenapa kau tidak pulang dengan Hyora?”
tanya Haera
“Hyora pergi ke mall dengan Chaeun dan Suhyun” jawab
Sehun
“Apakah ia meminjam uang temannya?” gumam Hyora
“Ani Hyora tidak meminjam uang temannya, aku
memberikannya pada Hyora”
“Mwo? Kau memberikan Hyora uang?”
Sehun mengangguk.
“Mianhaeyo, aku akan menggantinya” ujar Haera
“Gwenchanna nuna, aku hanya ingin melihat Hyora
senang aku akan melakukan apapun untuk Hyora”
“Ini semua salahku, aku tidak bisa membahagiakan
adikku sendiri” Haera menundukkan kepalanya
“Gwenchanna nuna, aku akan membantumu membahagiakan
Hyora, aku sangat mencintainya”
“Gomawo Sehun-ah, aku sangat menyayangi Hyora jadi
tolong jaga Hyora baik-baik, jika kau berani menyakitinya aku akan membunuhmu”
ancam Haera
“Aku akan menjaga Hyora sepenuh hatiku” ujar Sehun
sambil tersenyum
“Kita sampai nuna, kajja aku akan membantumu masuk”
“Ani gwenchanna, aku bisa masuk sendiri, gomawo
telah mengantarku pulang sekarang lebih baik kau pulang”
Haera pun turun dari mobil Sehun dan Sehun langsung
pergi meninggalkan Haera.
“Unnie” panggil Hyora
“Mwoya?”
“Aku melihat mobil Sehun, apa yang kau lakukan
dengan Sehun?” tanya Hyora curiga
“Sehun tadi menabrakku dan dia mengantarku pulang”
“Unnie tolong jangan goda Sehun, dia namjachinguku,
aku mencintainya kau tidak pantas dengan Sehun jadi jangan pernah dekati Sehun
arrassseo?” Hyora membentak Haera dan segera masuk kedalam rumahnya
Haera hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.Ia
berusaha sabar menghadapi sikap adiknya ini.
*****
“Hyora kajja sarapan dulu” ajak Haera yang sudah
menyiapkan sarapan untuknya dan Hyora
Hyora pun melirik ke meja makan.
“Ani aku tidak mau makan ramyun, bosan aku langsung
pergi saja”
“Changkkaman” Haera menahan lengan Hyora
Haera memberikan uang yang cukup banyak untuk Hyora.
“Ini untuk membayar SPPmu yang terlambat, dan lebihnya
boleh kau gunakan untuk main dengan teman-temanmu”
“Jinjja?” Hyora mengambil uangnya dan tersenyum
senang
“Gomawo unnie” Hyora memeluk Haera senang karna
tidak biasanya Haera memberikan uang sebanyak ini untuknya
Klakson mobil Sehun berbunyi itu artinya Sehun sudah
datang untuk menjemput Hyora.
“Sehun sudah datang, kajja pergi nanti kau
terlambat”
“Ne unnie aku pergi dulu, annyeong” Hyora
melambaikan tangannya pada Haera
Haera pun tersenyum melihat adiknya.
“Umma,appa aku berjanji aku akan membahagiakan Hyora
bagaimanapun caranya aku akan berusaha membahagiakan Hyora” gumam Haera
*****
“Oppa hari ini unnieku memberiku uang lebih banyak
dari biasanya” ujar Hyora pada Sehun sambil memakan kimchi di kantin sekolahnya
“Jinjja? Gunakan uang itu baik-baik ne mungkin nanti
kau harus membeli sesuatu” kata Sehun sambil menyesap bubble teanya
“Ne oppa arrasseo”
“Chagiya bagaimana jika pulang sekolah nanti kita ke
namsan?” ajak Sehun
“Mwo? Untuk apa?”
“Kita pergi ke gembok cinta, walaupun kita baru 5
bulan menjadi kekasih tapi aku berharap kau menjadi takdirku”
Hyora tersipu malu mendengar kata-kata Sehun
“Ne oppa. I hope so” jawab Hyora
“Baiklah kalau begitu aku ke kelas dulu ne”
“Ne oppa belajar yang rajin ne”
Sehun pun tersenyum lalu meninggalkan Hyora dikantin.
“Hyoraaaaa” panggil Chaeun dan Suhyun yang langsung
duduk didepannya
“Mwoya?”
“Kau tahu? Ukiss akan mengadakan showcase di Seoul
dome” jawab Chaeun
“Ne dan hari ini kita bisa memesan tiket online
kajja kita pesan” lanjut Suhyun
“Huh? Aku ingin sekali menonton, berapa harga
tiketnya?” tanya Hyora bingung
“Sebentar aku akan melihatnya” Chaeun pun
mengeluarkan ponselnya
“Untuk Vip 500rb won, untuk festival 250rb won untuk
tribun 100rb won dan vvip 750rb won” jelas Chaeun
“Michiseo huh? Aku tidak punya uang sebanyak itu”
“Ayolah Hyora kita beli yang festival saja kau tahu
bukan ini showcase pertama sejak mereka vakum?” ujar Suhyun
“Ne Hyora kau minta saja pada unniemu dia kan selalu
memberikan apa yang kau mau” lanjut Chaeun
“Ne tapi tidak mungkin ia memberikannya sekarang”
“Showcasenya masih 2 minggu ke depan Hyora,
bagaimana jika sekarang kita pesan dulu tiketnya aku akan membayarkan tiketmu
dan kau bisa mengganti saat unnie mu sudah memberikanmu uang” tawar Chaeun
Hyora pun terdiam.
“Ayolah Hyora tunggu apa lagi? Aku dan Chaeun juga
akan mentraktirmu disana” lanjut Suhyun
“Baiklah” jawab Hyora
“Yeayyy” Chaeun dan Suhyun senang karna akhirnya
Hyora mau ikut dengan mereka
“Baiklah aku akan pesan 3 tiket atas nama Cha Eun Ha,
Kim Su Hyun dan Lee Hyo Ra” jelas Chaeun
“Aku tidak percaya kita akan menonton” lanjut Hyora
“Ne akau tidak sabar ingin segera melihat Sohyun
oppa aaaa dia pasti sangat tampan” ujar Suhyun
“Aku hanya ingin melihat kekasih masa depanku,
Kiseop oppa” lanjut Chaeun
“Aishh Kevin lebih tampan dari siapapun” ujar Hyora
“Lebih tampan dari Sehun?” goda Chaeun
“A-ani bukan begitu Sehun lebih tampan tapi Kevin
juga tampan” jawab Hyora
“Ahh sudahlah kajja kita ke kelas” ajak Suhyun
*****
“Tokk tokk tokk”
“Changkkaman” jawab Haera
Haera pun menyimpan masakannya diatas meja dan jalan
menuju pintu rumahnya dengan kaki terpincang pincang.
“Luhan?” tanya Haera bingung melihat Luhan ada
didepannya
“Kenapa aku tidak melihatmu di jalan?” tanya Luhan
“Aku tidak pergi hari ini, kakiku terkilir aku tidak
bisa lari dengan kaki seperti ini” jawab Haera
“Mwo? Bagaimana bisa?”
“Kenapa kau tau rumahku?” Haera balik bertanya
“Sudahlah itu tidak penting” jawab Luhan
“Bajumu bagus sekali pasti mahal” puji Haera
“Huh?” Luhan pun bingung karna ia masih mengenakan
kemeja kantornya
“Ani ini pemberian orang saat aku mengamen di
namsan” bohong Luhan
“Arrasseeo, kajja masuk” ajak Haera
“Ani gwenchanna aku kesini ingin mengajakmu makan
siang”
Haera pun tertawa pelan.
“Kau sudah punya banyak uang rupanya sampai mau
mentraktirku” goda Haera
Luhan pun menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
“Baiklah tunggu sebentar ne aku akan bersiap dulu”
“Ne”
Haera pun masuk kedalam untuk mengganti bajunya. 10
menit kemudian Haera keluar dan menemui Luhan.
“Kita mau makan siang dimana?” tanya Haera sambil
mengunci pintu rumahnya
“Kita ke Gangnam” jawab Luhan
Haera pun menaruh kunci rumahnya dibawah keset
rumahnya.
Haera lalu memegang kening Luhan.
“Kau sadar kan Lu?” tanya Haera
“Waeyo?” tanya Luhan bingung
“Apa kau habis mabuk?” tanya Haera lagi
Luhan menggelengkan kepalanya.
“Lu aku senang jika kau mengajakku makan siang tapi
kau tidak perlu menghabiskan uangmu untuk mengajakku makan siang di Gangnam”
“Apa maksudmu?”
“Kita ke Dongdaemun saja disana banyak makanan murah
dan lezat, Gangnam bukan kelas kita Lu kita hanya seorang anak jalanan tidak
pantas berada di Gangnam, kajja” Haera pun menarik lengan Luhan
Luhan menelan ludahnya mendengar kata
Dongdaemun.Seumur hidupnya ia tidak pernah pergi ke tempat seperti Dongdaemun
apalagi untuk makan.Sebenarnya Dongdaemun tidak buruk tapi mungkin selera
makannya bisa hilang.
“Lu kita naik bis ne kakiku masih sakit aku tidak
bisa berjalan jauh” ujar Haera
“Kalau begitu kita naik taksi saja” tawar Luhan
“Sudahlah Lu dari sini ke Dongdaemun itu jauh berapa
puluh ribu won yang kita butuhkan untuk naik taksi huh?”
Luhan terdiam.
“Haera kau yeoja pertama yang membuatku gila, kau
sangat sederhana, kau yeoja pertama yang mengajakku ke Dongdaemun, kau yeoja
pertama yang mengajakku naik bis, kau berbeda Haera” gumam Luhan
Setelah bis sampai Haera pun menarik Luhan agar
segera masuk ke bis.Sial bagi mereka karna bis sangat penuh sehingga Haera dan
Luhan harus berdiri.
“Aishh tumben sekali bisnya penuh” gerutu Haera
“Sudah ku bilang bukan? Lebih baik kita naik taksi” ujar
Luhan
“Sudahlah Lu jangan banyak mengkhayal aku tahu kau
tidak aaaaa.....”
Tiba-tiba supir bis mengerem mendadak sehingga
beberapa penumpang harus terseungkur ke depan.Beruntung Luhan berpegangan pada
pegangan diatas kepalanya dan berhasil menangkap Haera hingga ia tidak jatuh
dan berada dipelukkan Luhan.
“Mianhaeyo tadi ada anak menyebrang sembarangan”
ujar supir bis meminta maaf karna banyak penumpang yang marah-marah
Haera masih berada dipelukan Luhan.Ia merasa
canggung berada dalam posisi seperti ini sama halnya dengan Luhan.Ini pertama
kalinya Haera berada dipelukkan seorang namja dan ia sangat merasa nyaman.
“Ini tidak benar” ujar Luhan
“Mwo?” tanya Haera lalu segera melepas pelukan Luhan
Luhan pun memencet tombol stop sehingga bis berhenti
dan segera mengajak Haera turun.
“Yak wae?” tanya Haera
“Kau lihat cara mengemudi supir tadi tidak benar
kita hampir saja celaka” ujar Luhan
“Astaga Lu semua supir bis memang seperti ini, apa
kau tidak pernah naik bis?” tanya Luhan
Luhan pun menyetop taksi yang lewat dan memaksa
Haera agar mau naik taksi.
Didalam taksi Haera pun memberikan Luhan sejumlah
uang.
“Ini untuk bayar taksi kita bisa patungan” ujar
Haera
“Gwenchanna kau tidak perlu takut uangku cukup untuk
ongkos kita dan makan siang kita” ujar Luhan sambil tersenyum
“Aku tidak tahu kau dapat uang darimana Lu apakah
sekarang mengamen bisa mendapat uang sangat banyak?” tanya Haera
“Haera sudah ku bilang pekerjaan yang baik akan
mendapatkan hasil yang baik”
“Arrasseo aku pun tidak ingin seperti ini Lu tapi aku
tidak punya pilihan lain, aku harus seperti ini agar aku bisa membahagiakan
adikku” ujar Haera
*****
“Gomawa Lu sudah mentraktirku makan dan mengajakku
jalan-jalan”
“Cheonma, apapun untukmu”
“Lu bisakah besok kita mengamen berdua? Aku butuh
uang dan aku tidak bisa mencopet jika kakiku masih sakit” pinta Haera
“Dengan senang hati” jawab Luhan gembira
“Baiklah Lu besok kita bertemu di taman biasa ne”
Luhan pun menganggukkan kepalanya.
“Kalau begitu aku pulang ne, annyeong” Luhan
melambaikan tangannya dan segera menjauh dari rumah Haera.
Haera membuka rumahnya namun masih terkunci ia pun
melihat kebawah keset kakinya dan masih ada kunci rumahnya.
“Astaga sudah hampir pukul 11 Hyora belum pulang”
Saat Haera hendak menelpon Hyora mobil Sehun
datang.Hyora dan Sehun pun keluar dari dalam mobil.
“Hyora kau lihat jam berapa sekarang? Kenapa kau
baru pulang?” bentak Haera kesal
“Aku tadi pergi ke namsan dengan Sehun lagipula ini
pukul 11 unnie belum lewat tengah malam” jawab Hyora santai
“Oh Sehun jika kau ingin mengajak Hyora pergi lebih
baik di hari libur atau saat kalian pulang sekolah pukul 6 sore, suka atau
tidak kau harus mengantar Hyora ke rumah sebelum pukul 9 arrasseo?” ujar Haera
pada Sehun
“Ne arrasseo nuna, mianhae jika aku mengantar Hyora
terlalu malam”
“Unnie kau tahu kan setiap hari aku pulang pukul 8
kecuali dihari selasa aku akan pulang awal jika aku harus sampai dirumah pukul
9 bagaimana aku bisa bermain?” keluh Hyora
“Cepat masuk Hyora”
Dengan kesal Hyora pun masuk kerumahnya.
“Aku mohon Sehun-ah kau harus menjaga Hyora dia itu
yeoja tidak baik pulang malam seperti ini” pinta Haera
“Ne mianhae nuna ini tidak akan terjadi lagi nan
yaksok” ujar Sehun
“Baiklah sekarang kau pulang sudah malam walaupun
besok libur tapi ummamu pasti khawatir”
“Ne aku pulang, gomawo nuna”
Sehun pun segera pergi dari rumah Haera dan diujung
jalan ia melihat mobil mewah terparkir disana.Sehun pun melambatkan laju
mobilnya.
“Sepertinya aku mengenal mobilnya, ah sudahlah”
Sehun pun tidak sempat melihat plat mobil tersebut dan segera pergi
Sementara itu Luhan yang sudah sampai di ujung jalan
segera masuk ke mobilnya.
“Hyung astga ini sudah malam kau melewatkan meeting
hanya untuk bertemu dengan gadis itu” keluh Chanhyuk
“Sudahlah kajja kita pulang” ajak Luhan
“Jika ahjussi Xi tahu dia akan sangat marah anaknya
bergaul dengan gadis kriminal seperti Haera” ujar Chanhyuk
Luhan pun memukul tengkuk Chanhyuk.
“Yak appo” pekik Chanhyuk
“Sudahlah kajja pulang dan besok aku tidak akan ke
kantor”
“Karna Haera lagi?” tebak Chanhyuk
“Aku punya tugas untukmu”
“Mwoya?”
“Besok Haera dan aku akan mengamen bersama”
“Jinjja? Bagaimana mungkin? Bahkan kau tidak pernah
mengamen? Kau hanya berpura-pura kan?”
“Dengarkan aku dulu pabo” bentak Luhan kesal
“Besok aku akan mengamen di depan butik milik klien
kita nyonya Na Ae Ra, butik itu sangat terkenal dan banyak orang yang datang
serta lalu lalang”
“Michiseo huh? Itu bukan ide bagus hyung”
“Aku tidak mau tahu pokonya kau harus meminta izin
pada nyonya Aera agar aku boleh mengamen didepan butiknya dan aku mau kau
mengumpulkan banyak orang untuk lewat dan memberiku uang arrasseo?” tanya Luhan
“Jadi kau akan menyewa orang agar lewat di depanmu
dan memberikanmu uang?”
Luhan mengangguk mantap.
“Bukan hanya lewat tapi orang itu juga harus
menonton dan mendengar suara indahku” jawab Luhan
“Astaga hyung sepertinya kau benar-benar gila karna
gadis itu” ujar Chanhyuk
“Sudahlah kajja pulang aku sangat lelah”
Chanhyuk pun menjalankan mobilnya dan membawa Luhan
pulang ke rumahnya.
*****
“Unnie aku ingin minta uang”
“Untuk apa? Unnie sudah memberimu uang kemarin”
“Aku ingin menonton konser Ukiss aku butuh uang
300ribu won Chaeun sudah membayarkanku tiket dan aku akan menggantinya”
“Astaga Hyora darimana unnie bisa dapat uang
sebanyak itu? Kau pikir mencari uang itu mudah?”
“Unnie kau bilang kau akan membahagiakanku, ini
saatnya unnie aku sangat ingin bertemu idolaku, aku tidak mau tahu kau harus
memberiku 300rb won” paksa Hyora
Haera pun terdiam.Ia bingung darimana mendapatkan
uang sebanyak itu.
“Lagipula kau ini kan seorang pelayan restaurant
pasti banyak pengunjung yang memberimu tips dan kau bisa pinjam pada bosmu”
lanjut Hyora
“Aku akan berusaha Hyora” jawab Haera
“Bagus, kalau begitu aku pergi dulu ne”
“Sehun tidak menjemputmu?” tanya Haera
“Ani hari ini kelas Sehun libur jadi aku akan naik
taksi ke sekolah annyeong”
Hyora pun pergi sekolah tanpa sempat sarapan.Padahal
Haera sudah memasakkannya makanan.
Ia pun bergegas mandi.Ia harus mengamen dengan Luhan
agar mendapat banyak uang untuk Hyora.
“Ya Tuhan aku tahu aku mungkin sangat berdosa, aku
bahkan tidak pernah pergi ke gereja, tapi kali ini aku mohon berikan aku uang
agar aku bisa memenuhi keinginan Hyora”
Selesai berdoa Haera pun segera mengenakan kemejanya
dan pergi ke taman.Jalannya sudah normal tapi kakinya masih terasa ngilu jika
dibawa berlari.Sesampainya di taman Luhan sudah menunggunya dengan gitarnya.
“Kajja” ajak Luhan semangat
Namun Haera malah duduk di kursi taman.
“Wae? Apa kau sakit?” tanya Luhan panik
“Ani gwenchanna, aku hanya bingung Hyora ingin
menonton showcase Ukiss dan membutuhkan uang 300rb won”
“Hyora adikmu itu?”
Haera mengangguk lemah.
“Bilang saja kau tidak mempunyai uang sebanyak itu kenapa
kau harus menurutinya?”
“Lu, aku sudah berjanji pada umma dan appaku aku
akan membahagiakan Hyora bagaimanapun caranya”
Haera pun menundukkan kepalanya.
“Kau sangat hebat Haera kau seorang kakak yang luar
biasa” gumam Luhan
“Baiklah kajja kita harus mengamen sekarang aku
berjanji kita akan mendapat uang banyak dan kau boleh mengambil uangnya untuk
Hyora” ajak Luhan
Haera pun tersenyum.
“Lu, gomawo sejak satu bulan lalu aku mengenalmu
hidupku jadi lebih baik” ujar Haera
Luhan tersenyum.
“Dan sejak satu bulan lalu aku menolongmu sembunyi
di mobilku karna kau ketahuan mncuri dompet orang, sejak itu aku juga berjanji
pada diriku bahwa aku akan selalu ada untukmu Haera, bagaimanapun caranya”
gumam Luhan
Luhan dan Haera pun segera menuju butik dengan brand
ternama dipinggir jalan Gangnam.Sesampainya di butik itu Luhan segera
mengeluarkan gitarnya dan mengambil kursi yang sudah Chanyuk siapkan didepan
butik.
“Lu apa kau setiap hari mengamen disini?” bisik
Haera
“Ne” jawab Luhan
“Apa pemilik butik ini tidak akan marah?”
“Kau tidak perlu khawatir Haera” jawab Luhan
Luhan pun menaruh kotak gitar didepannya dan membiarkannya
terbuka agar orang yang lewat bisa menaruh uang didalam kotak gitarnya.
“Baiklah Haera sekarang kau bernyanyi” ujar Luhan
“Aku? Ani suaraku buruk lagipula aku malu jika harus
bernyanyi didepan banyak orang aku akan membantu tepuk tangan saja ne” ujar
Haera
“Aniyo kalau begitu kita bernyanyi berdua”
Luhan pun mulai memetik gitarnya dan bernyanyi.
[Luhan] Yoranhan
soril naemyeo kkaejineun yuribyeong uri moseubilkka
najge kkallin haneuri geumbangirado buseojil geot gateunikka
najge kkallin haneuri geumbangirado buseojil geot gateunikka
Haera sepetinya mengenal lagu ini namun ia bingung harus
bernyanyi atau tidak
Wae ijeya
wanyamyeo nal gidaryeodamyeo nae sarang bangyeodeon neoneun ije
eojjeoda majuchin moreuneun saramboda chagapge eoreoida
eojjeoda majuchin moreuneun saramboda chagapge eoreoida
Hwanhan ne
misodo ttatteushan ne pumdo
deo isang bol sudo manjil sudo eopseul geoman gata duryeowo
deo isang bol sudo manjil sudo eopseul geoman gata duryeowo
[Haera] Jigeum
urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyebaneulcheoreom
seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
Urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
Urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
Luhan tersenyum karna Haera mau bernyanyi walaupun ia
harus menutup matanya.Haera pun menatap Luhan dan menggelengkan kepalanya.
[Luhan] uril
ttara heulleogadeon sigando meomchwona bwa
uriragibodan ijen neowa naega dwaena bwa
sasohage jinagan modeun geodeuri da jinagagibodan
nohchin geot gata ne soni cham ttatteushaesseona bwa
heundeullineun neol imi arasseo geuraeseo deo kkwak jabasseo
neol anasseo neol gadwosseo nae sarangi dokhaejyeoseo
Yeah I know modu nae tasin geol but
miryeoniran geo huimangiran geo noheul suga eopseo
uriragibodan ijen neowa naega dwaena bwa
sasohage jinagan modeun geodeuri da jinagagibodan
nohchin geot gata ne soni cham ttatteushaesseona bwa
heundeullineun neol imi arasseo geuraeseo deo kkwak jabasseo
neol anasseo neol gadwosseo nae sarangi dokhaejyeoseo
Yeah I know modu nae tasin geol but
miryeoniran geo huimangiran geo noheul suga eopseo
Selagi Luhan bernyanyi Haera hanya diam ia bingung harus
berbuat apa, apalagi kini di depannya sudah ada puluhan orang yang menonton
mereka
[Haera] hwanhan
ne misodo (hwanhan misodo) ttatteushan ne pumdo (ne eolguldo)
deo isang bol sudo manjil sudo eopseul geoman gata duryeowo
deo isang bol sudo manjil sudo eopseul geoman gata duryeowo
[Luhan&Haera]
jigeum urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyebaneulcheoreom
seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
urin machi
yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
[Luhan] eonjenga
ibyeori
[Haera] nae ape mureup kkulheul ttae sigani
[Luhan] dasi uril ttara heureuge doel geora mideo geureohge ol geora mideo
[Haera] jigeum bonaejiman neoreul bonaejiman modeun ge da meomchwojiman
[Luhan] gojang na beorin sigyega dasi umjigil georago mideo
[Haera] nae ape mureup kkulheul ttae sigani
[Luhan] dasi uril ttara heureuge doel geora mideo geureohge ol geora mideo
[Haera] jigeum bonaejiman neoreul bonaejiman modeun ge da meomchwojiman
[Luhan] gojang na beorin sigyega dasi umjigil georago mideo
[Haera] jigeum
urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyebaneulcheoreom
[Luhan] seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
[Luhan&Haera] urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
[Luhan] seoro deung dolligo dareun goseul bogo modeun geol beoriryeogo hajanha
[Luhan&Haera] urin machi yoltu-shi samshibbunui sigyesbaneulcheoreom
dasin doraol su eopneun goseuro georeogago ijanha
[Beast-12.30]
Selesai bernyanyi orang-orang yang tadi menonton
mereka bertepuk tangan den bersorak gembira mendengar Luhan dan Haera
bernyanyi.
Luhan dan Haera pun tersenyum puas.Orang-orang tadi
pun memberikan sejumlah uang kedalam kotak gitar yang ada didepan Luhan.
“Kamsahamnida” ujar Haera senang
“Whoaa Lu aku tidak percaya aku bernyanyi, suaramu
sangat indah seharusnya kau menjadi penyanyi bukan pengamen seperti ini” ujar
Haera
Luhan pun tersenyum.Haera pun merapihkan uang yang
ada dikotak gitar Luhan dan menghitungnya.
“Astaga Lu uangnya ada 450rb won, ini tidak bisa
dipercaya Lu apa kau setiap hari seperti ini?” tanya Haera bingung
Luhan menggelengkan kepalanya.
“Sepertinya kau yang membawa keberuntungan Haera”
ujar Luhan
Haera pun tersenyum dan terus merapikan uang yang ia
pegang.Luhan merasa ponselnya bergetar.Ia pun membalikkan badannya dan membuka
ponselnya, ternyata pesan dari Chanhyuk.
“Hyung mianhae aku terlambat aku ada di ujung gang
dekat coffeshop aku sudah melihatmu dan Haera dan aku sudah bersama orang-orang
yang ku bayar untukmu sekarang bernyanyi lah”
Luhan pun memasukkan ponselnya dan tersenyum.
“Sudah ku bilang kan Haera kau membawa keberuntungan
bahkan hanya 3 menit bernyanyi kita mendapat uang ratusan ribu won secara
alami, aku juga tidak percaya Haera aku pikir mereka orang bayaran Chanhyuk
ternyata bukan, kau memang istimewa Haera” gumam Luhan
“Lu kajja kita bernyanyi lagi mungkin kita akan
mendapatkan uang yang lebih banyak lagi”
“Ne kajja”
Luhan dan Haera pun mulai bernyanyi lagi.Dan Chanyuk
langsung menyuruh orang bayarannya agar menonton Luhan dan Haera serta memberi
mereka uang.
Seperti tadi selesai bernyanyi lagu You’re my endless
love milik Super Junior, orang-orang yang menonton mereka bertepuk tangan dan
langsung memberikan mereka sejumlah uang.
“Lu kita mendapat banyak uang lagi” ujar Haera
senang
Ketika Haera sedang merapihkan uangnya tiba-tiba
seseorang memanggilnya.
“Nuna, hyung, apa yang kalian lakukan disini?”
“Sehun?” ujar Haera dan Luhan bersamaan
Haera pun menatap Luhan bingung.
“Hyung? Apa kau hyungnya Sehun?” tanya Haera
“Ani nuna, Luhan hyung kakak sepupuku aku dan dia
tinggal serumah dia baru kembali dari China ke Korea sebulan yang lalu untuk
menjalankan bisnis manajemen milik appanya” jelas Sehun
“Jadi? Kau bukan seorang pengamen Lu?” tanya Luhan
“Aku bisa menjelaskannya Haera aku...”
“Kau membohongiku Lu, apakah orang yang menonton
kita tadi orang suruhanmu?” tanya Haera
Luhan dan Sehun terdiam.
“Sebenarnya ada apa ini? Nuna bukankah kau pelayan
restaurant kenapa kau mengamen disini? Dan bukankah kau seharusnya berada
dikantor hyung? Aku tidak mengerti” ujar Sehun
“Sehun sebaiknya kau diam” bentak Luhan
“Aku memang bukan orang kaya bahkan pekerjaanku
sangat buruk, tapi Lu walaupun aku seorang pencuri aku tidak suka berbohong
apalagi bersandiwara”
“Ini uangmu, aku tidak membutuhkannya Lu aku bisa
mendapatkan uang dengan caraku sendiri tanpa bantuan dari orang kaya sepertimu”
Haera pun melemparkan semua uang hasil mengamennya
tepat diwajah Luhan lalu segera meninggalkan Luhan dan Sehun.
“Haera changkkaman”
Namun Haera terlanjur kecewa pada Luhan sehingga ia
mengacuhkan Luhan.
“Puas kau Sehun? Ini semua salahmu” bentak Luhan
“Mwo? Kenapa kau menyalahkanku? Aku tidak tahu
apa-apa” Sehun balik membentak Luhan
Chanhyuk yang melihat Sehun dan Luhan sedang
bertengkar segera menghampiri mereka.
“Yak sudah cukup” ujar Chanhyuk
BUKKK!!! Luhan memukul wajah Sehun hingga Sehun
terjatuh
“Hyung hentikan Sehun tidak bersalah” bela Chanhyuk
Sehun pun bangun dan balik memukul Luhan.
Sehun dan Luhan menjadi pusat perhatian orang
sekarang.
“Hentikan” Chanhyuk mencoba memisahkan Sehun dan
Luhan
“Ini semua salahmu Oh Sehun” bentak Luhan
Security yang beerjaga di depan butik milik nyonya
Na Ae Ra pun membantu Chanhyuk menengahi Luhan dan Sehun.
Luhan pun segera pergi ia ingin menyusul Haera.
“Sehun gwenchanna?” tanya Chanhyuk
“Gwenchanna hyung” jawab Sehun sambil mengelap darah
yang mengalir di sudut bibirnya
“Ada apa dengan Luhan hyung?” tanya Sehun
“Ceritanya panjang, kajja pulang aku akan mengobati
lukamu”
“Kita bertemu di rumah hyung aku membawa mobil dan
kau harus menjelaskan semuanya padaku” ujar Sehun lalu meninggalkan Chanhyuk
Chanhyuk pun menghela napasnya lalu membereskan uang
dan gitar milik Luhan.
“Sudah kubilang hyung kau tidak akan berhasil dengan
cara seperti ini”
*****
Saat perjalanan pulang Haera melihat seorang ahjumma
berjalan sendiri.Ahjumma itu membawa tas yang kelihatannya cukup mahal.
Haera pun melihat sekelilingnya.
“Cukup ramai tapi mereka sibuk dengan urusan mereka
sendiri, sepertinya ini satu-satunya cara agar aku bisa membelikan Hyora tiket
showcase yang ia inginkan” pikir Haera
Haera pun berjalan mendekat dibelakang ahjumma
tersebut.Tiba-tiba ahjumma itu berhenti dan Haera dengan segera mengambil tas
ahjumma itu dan lari dengan kondisi kakinya yang masih sakit.
“Pencuri tolong ada pencuri” teriak ahjumma tadi
Banyak orang yang menghampiri ahjumma itu lalu
segera mengejar Haera.
“Astaga bagaimana ini, kakiku sakit tapi banyak
orang yang mengejarku” batin Haera
“Tolong pencuri” ahjumma tadi ikut menyusul Haera
BRUKKK!!! Haera menabrak seseorang.
“Unnie?” tanya Hyora karna yang ia tabrak adalah
unnienya
“Unnie apa yang kau lakukan?” tanya Hyora bingung
“Kajja ikuti aku”
Haerapun menarik Hyora agar berlari.
“Unnie kau kenapa?” tanya Hyora bingung
“Sudah diam saja ikuti saja aku banyak yang mengejar
kita” Haera terus menarik Hyora agar berlari
“Mwo kenapa banyak yang mengejarmu?” Hyora semakin
bingung
Haera terus menarik Hyora.Tiba-tiba seseorang
menarik Haera dan Hyora agar bersembunyi di gang yang cukup gelap.Haera dan
Hyora pun terdiam sampai orang-orang yang mengejar mereka melewati gang
tersebut tanpa melihat Haera dan Hyora.
“Gwenchanna?” tanya Luhan pada Haera
“Gomawo” Haera segera menarik Hyora keluar dari gang
tersebut dan meninggalkan Luhan
Haera pun membuka tas yang tadi ia curi dan
mengambil dompetnya lalu memberikan uang didalam dompet itu pada Hyora.
“Ini untukmu, cukup?” tanya Haera
Hyora tidak langsung mengambil uang itu.
“Unnie apa kau mencuri huh?”
Haera terdiam.
“Unnie jawab aku”
“Ne aku mencuri, aku berbohong padamu aku tidak
bekerja sebagai pelayan restaurant tapi aku mencuri, aku melakukan ini agar
bisa menghidupimu” jawab Haera
“Unnie yang kau lakukan ini salah, kau bisa masuk
penjara”
“Salah? Salah jika aku ingin membahagiakan adikku
sendiri?” tanya Haera
“Jika aku tahu uang yang selama ini aku terima hasil
mencuri aku tidak mau menerimanya”
“Oh begitu? Kau tidak akan menerimanya? Lalu
bagaimana kau bisa membiayai kehidupan mewahmu huh? Bagaimana kau akan
mendapatkan uang untuk belanja ke mall dengan teman-temanmu? Aku seperti ini
karna dirimu Hyora bukannya berterimakasih tapi kau malah memakiku, kau memang
tidak tahu berterimakasih”
Haerapun melemparkan uangnya pada Hyora dan
meninggalkan Hyora.
“Gwenchanna?” Luhan menghampiri Hyora karna sedari
tadi Luhan mengamati mereka berdua
“Nuguya?” tanya Hyora
“Aku teman unniemu” jawab Luhan
“Apa kau juga pencuri seperti unnieku?”
“Ani bukan” jawab Luhan
“Kau mengenal unnieku? Sudah berapa lama?” tanya
Hyora
“Aku mengenalnya sejak 1 bulan lalu”
“Sudahlah aku tidak perduli aku benci dengannya”
Hyora pun meninggalkan Luhan
“Hyora changkkaman” panggil Luhan
Hyora pun berhenti dan Luhan menghampirinya.
“Aku harap kau jangan membenci Haera”
“Wae? Dia seorang pencuri, aku malu mempunyai unnie
seorang pencuri”
“Hyora kau tidak tahu, Haera mencuri untukmu Hyora,
dia sering bercerita padaku uang hasilnya dia berikan untukmu dan sisanya ia
tabung untuk membayar sekolah dan keperluan rumahmu, kau tahu? Tadi pagi Haera
menemuiku wajahnya pucat dan sangat lemas dia bingung mencari uang agar bisa
membelikanmu tiket konser, dia selalu berusaha mendapat uang banyak agar bisa
memberikanmu banyak uang dan memasakimu makanan walaupun kau tidak pernah
memakannya, apakah kau memikirkan perasaan Haera? Apa kau tau Haera sakit?
Tidak Hyora dia tidak pernah sakit, dia unnie yang sangat kuat dia bahkan tidak
memikirkan dirinya sendiri hanya untuk membahagiakanmu, apa kau pernah lihat
dia ke mall untuk berbelanja? Tidak Hyora dia menyerahkan uangnya agar kau bisa
menjaga gengsimu dan berbelanja dengan teman-temanmu, bahkan Haera lebih
memilih memasak dirumah agar lebih hemat walaupun masakkannya tidak seenak
buatan umma kalian setidaknya Haera mencobanya, Haera berusaha agar ia menjadi
umma,appa,hyung sekaligus unnie yang baik untukmu, seumur hidupku baru pertama
kali aku bertemu seorang unnie yang begitu perhatian dan menyayangi adiknya
seperti Haera, kau sangat salah jika membencinya” jelas Luhan
Hyora pun terdiam ia memikirkan kata-kata
Luhan.Mungkin Luhan benar ini semua salah dirinya yang terlalu banyak
permintaan.Jika dirinya tidak mengikuti gaya hidup Chaeun dan Suhyun mungkin
Haera tidak akan menjadi pencuri seperti ini.
“Pikirkan yang ku ucapkan tadi Hyora” Luhan memegang
pundak Hyora
“Mianhae unnie” Hyora meneteskan air matanya
Luhan mengambil ponselnya dan melihat Sehun
menelponnya.
“Sehun?” Luhan mengernyitkan keningnya
“Mwo? Sehun?” Hyora bingung
“Changkkaman” Luhan pun mengangkat telponnya
“Ne, aku akan segera pulang”
Luhan lalu menutup teleponnya.
“Tadi kau bilang apa?” tanya Luhan
“Sehun? Siapa Sehun?” tanya Hyora
“Sehun sepupuku, kau mengenalnya?” tanya Hyora
“Apa dia bersekolah di Seoul Art High School?” tanya
Hyora lagi
Luhan lalu melihat seragam Hyora.
“Ah ne seragam kalian sama, kalian satu sekolah?”
tanya Luhan lagi
“Apakah namanya Oh Sehun?”
“Kenapa kau terus bertanya tentang Sehun?”
“Karna jika namanya Oh Sehun maka dia adalah
namjachinguku” jawab Hyora
“Mwo?” tanya Luhan kaget
“Oh aku mengerti sekarang, pantas saja saat aku dan
Haera sedang mengamen Sehun mengenali Haera dan memanggilnya nuna” ujar Luhan
“Mengamen? Apa maksudmu? Apa yang terjadi dengan
unnie sebenarnya?” Hyora mulai frustasi karna ia tidak mengerti dengan apa yang
terjadi saat ini
“Ikutlah denganku, aku pun akan menjelaskan hal yang
sama pada Sehun”
Luhan pun mengajak Hyora ke rumahnya.Mereka berdua
mencari taksi.Setelah mendapatkannya mereka langsung segera pergi ke rumah
Luhan.
Sementara Haera, dia pergi ke makam orangtuanya dan
menangis.
*****
Sehun dan Chanyuk sudah menunggu Luhan di ruang
tengah rumah mereka.Dan tak lama orang yang mereka tunggu pun datang.
“Chagiya? Kenapa kau bisa bersama Luhan hyung?”
tanya Sehun kaget karna melihat Hyora dengan Luhan
“Oppa? Oppa ada apa dengan unnieku?” tanya Hyora
“Mollasseo tapi sepertinya Luhan hyung mengetahui
semuanya” sindir Sehun
“Sehun aku minta maaf karna tadi memukulmu” ujar
Luhan
“Sudahlah lebih baik sekarang kalian semua duduk dan
biarkan Luhan menjelaskan semuanya” Chanhyuk mencoba menengahi sebelum kedua
sepupu ini bertengkar lagi
“Aku bertemu Haera sebulan yang lalu saat aku pulang
dari China” ujar Luhan
“Saat itu aku membawa mobil sendiri, tanpa Chanhyuk
aku sedang mencari makan di restaurant fast food aku memarkirkan mobilku
dihalaman parkirnya, saat aku selesai makan aku segera kembali ke mobil baru
saja aku masuk tiba-tiba Haera masuk ke mobilku dan sembunyi dibawah kursi” lanjut
Luhan
“Saat itu aku ingin mengusirnya aku pikir dia orang
jahat tapi dia memohon padaku agar mengijinkannya sembunyi dimobilku, karna
kasihan akupun mengiyakan permohonannya, setelah itu Haera pergi dan
mengucapkan terimakasih padaku, dia belum sempat mengenalkan namanya dan aku
belum sempat menyebutkan namaku”
“Aku pun mengikuti Haera dan melihatnya berhenti di
taman pinggir jalan yang tak jauh dari rumah kalian, aku memantau Haera dan aku
melihat Haera mengambil uang dari dalam dompet dan membuang dompet itu lalu
segera pergi begitu saja”
“Bagaimana kau bisa mengenal unnieku?” potong Hyora
“Keesokkannya aku kembali ke taman itu, aku hanya
memakai kaus dan membawa gitar aku menunggu di taman itu dan tak lama kemudian
Haera datang aku pun menghampiri Haera, aku berpura-pura menjadi seorang
pengamen agar Haera mau menerimaku menjadi temannya, aku berbohong pada Haera
aku bilang pada Haera bahwa aku dari Mokpo dan datang ke Seoul untuk mencari
pekerjaan tapi aku tidak mendapatkannya”
“Sejak saat itu aku sering menemui Haera dengan
berpura-pura membawa gitar agar Haera percaya bahwa aku habis mengamen dan
sejak saat itu pula Haera sering bercerita tentang kehidupannya termasuk
tentang dia ingin membahagiakan adik satu-satunya yang sangat ia sayangi”
“Lalu kenapa tadi kau dan Haera mengamen?” tanya
Sehun
“Aku tidak tahu tapi Haera bilang kakinya terkilir
sehingga ia pun meminta agar ia boleh mengamen denganku, ia membutuhkan uang
untuk membelikan Hyora tiket konser, sementara kakinya sakit sehingga tidak mungkin
ia mencuri karna ia takut tertangkap, awalnya aku bingung bagaimana bisa aku
mengajak Haera mengamen karna selama ini aku hanya berpura-pura menjadi seorang
pengamen sampai aku berpikir aku akan mengamen di Gangnam, karna disana akan
banyak orang dengan gaya hidup mewah yang lewat dan kebetulan salah satu
klienku memiliki butik di Gangnam aku pun menyuruh Chanyuk meminta ijin pada
pemilik butik itu agar aku dan Haera bisa mengamen disana, aku pun meminta
Chanhyuk agar membayar orang untuk menontonku dan memberikanku uang”
“Tuan ini minumannya” Pelayan Luhan datang dan
menaruh beberapa gelas minuman di depan mereka
“Tapi saat pertama kali aku dan Haera bernyanyi
banyak orang yang menonton kami, aku pikir itu orang bayaran Chanhyuk dan saat
Haera menghitung uang yang kami dapatkan hasilnya luar biasa kami mendapat
450rb won dan Haera sangat gembira, sebenarnya aku bingung bagaimana bisa
uangnya sebanyak itu padahal aku tidak memberi Chanhyuk uang sebanyak itu, dan
tiba-tiba Chanhyuk mengirimkanku pesan bahwa ia terlambat dan ia masih bersama
orang bayarannya, aku dan Haera pun mulai bernyanyi lagi dan kali ini orang
bayaran Chanhyuk yang menonton kami dan memberikan kami uang sampai akhirnya
Sehun datang memanggil Haera dan membuka rahasiaku pada Haera bahwa aku
sebenarnya bukan pengamen” jelas Luhan
“Mianhae hyung” ujar Sehun
“Gwenchanna, jadi uang 450rb won yang pertama itu
murni milik Haera, itu bukan uangku, itu memang benar hasil Haera mengamen dan
uang itu untuk membelikanmu tiket tapi Haera sudah kecewa padaku sehingga ia
menyangka bahwa semua uang yang kami dapatkan adalah uang dari orang-orang
bayaranku” lanjut Luhan
“Ini semua salahku aku terpengaruh oleh Chaeun dan
Suhyun yang selalu mengajakku pergi ke tempat mewah sehingga aku menuntut unnie
agar mencukupi semua keinginanku, bukan kebutuhanku” ujar Hyora
“Gwenchanna chagi, sekarang kau sudah menyadari
kesalahanmu” ujar Sehun
“Oppa kau membenciku? Aku yakin kau pasti membenciku
kau pasti benci padaku karna aku hanya orang biasa yang ingin hidup mewah
bahkan untuk membeli tas saja kau yang menambahkan uangnya dan dengan bodohnya
aku menerima uang pemberianmu”
“Aniya saat aku menabrak nuna dan mengantarnya
pulang aku sudah berjanji bahwa aku akan membantu nuna membahagiakanmu, tidak
perduli jika aku harus memberikanmu barang-barang yang kau inginkan selama kau
bahagia aku juga akan bahagia karna aku mencintaimu sangat tulus Hyora” jelas
Sehun
“Sudah pukul 10 malam, apakah aku harus mengantar
Hyora pulang?” tawar Chanhyuk
“Tapi aku harus mencari unnieku dulu” ujar Hyora
“Tapi besok pagi kau harus sekolah chagi”
“Oppa aku di skors karna aku terlalu banyak
menunggak biaya sekolahku”
“Bukankah unniemu memberikan uang untuk membiayai
sekolahmu?” tanya Luhan
“Ne tapi waktu itu aku tidak membayarkannya aku memakai
uang itu untuk membeli merchandise Ukiss bersama Chaeun dan Suhyun”
“Astaga Hyora apa kau tahu? Haera mempertaruhkan
nyawanya saat ia mencuri dompet orang” ujar Luhan
“Mianhae ini memang salahku”
“Jangan minta maaf padaku minta maaflah pada unniemu
yang sudah bersusah payah memberikanmu uang”
“Baiklah kalau begitu sekarang kita cari Haera nuna”
ujar Sehun
Chanhyuk,Luhan,Sehun dan Hyora pun segera pergi
untuk mencari Haera.Awalnya mereka pergi ke rumah Haera namun Haera belum
pulang dan mereka pergi ke taman dekat rumah mereka namun Haera tidak ada
disana.Mereka pun mencari Haera ke pinggiran jalan Gangnam dan pergi ke
Dongdaemun bahkan ke sekolah Hyora tapi mereka belum menemukkan Haera.
“Astaga unnie kau kemana? Bahkan ponselmu tidak
aktif” Hyora sangat cemas karna ia takut terjadi sesuatu dengan unnienya
“Hyung sudah hampir tengah malam, bagaimana jika
kita melanjutkan mencari Haera besok?” tawar Chanhyuk
“Kalau begitu....”
“Makam” Hyora memotong perkataan Luhan
“Mwo? Makam apa?” tanya Sehun
“Jika sedih unnie akan pergi ke makam umma dan appa”
ujar Hyora
“Chanhyuk tunggu apalagi? Kajja kita ke pemakaman”
ujar Luhan
“Ne”
Mereka pun segera pergi ke pemakaman kota
Seoul.Tidak perduli hari sudah sangat malam mereka harus menemukan
Haera.Sesampainya di makam, bulu kuduk Luhan sebenarnya merinding.Walaupun
banyak lampu yang menyinari namun penampakkan makam ini cukup seram baginya.
Hyora pun segera menuju makam umma dan appanya
disusul Sehun,Luhan dan Chanhyuk.
“Lihat, ada bunga sepertinya ini masih baru berarti
tadi unnie kesini” ujar Hyora
Tiba-tiba penjaga makam menghampiri mereka.
“Apa yang kalian lakukan tengah malam di pemakaman
seperti ini?”
“Ahjussi apa kau melihat seorang yeoja kesini?”
tanya Luhan
“Banyak yang kesini hari ini, bagaimana
ciri-cirinya?” tanya penjaga makam
“Wajahnya hampir mirip dengan gadis ini, rambutnya
panjang berwarna hitam kecoklatan, matanya berwarna coklat dan tingginya
sebahuku” jelas Luhan
“Dia memakai baju apa?” tanya penjaga makam lagi
“Dia memakai kaos berwarna biru, celana jeans hitam
panjang dan kemeja kotak-kotak merah” jawab Luhan
“Ah iya aku melihatnya dia baru saja pergi sekitar
setengah jam yang lalu” ujar penjaga makam
“Apa kau tahu dia pergi kemana?” tanya Hyora
“Mollasseo tadi aku sempat berbicara sebentar
padanya dan dia hanya bilang dia akan menyerahkan semuanya pada tuhan”
“Baiklah ahjussi, kami akan segera pergi,
kamsahamnida” Luhan dan yang lainnya pun meninggalkan pemakaman itu
Saat masuk mobil Hyora menangis dan Sehun pun
memeluknya.
“Kita akan menemukan Haera nuna, nan yaksok” hibur
Sehun
“Kita harus kemana hyung? Ini sudah lewat tengah
malam” ujar Chanhyuk
“Baiklah kita antar Hyora pulang kita akan mencari
Haera besok” ujar Luhan
“Ani aku tidak mau sendirian dirumah hikkss hikkss”
ujar Hyora sambil menangis
“Hyung biarkan Hyora menginap dirumah kita semalam
ia pasti sangat lelah dan tertekan dengan semua ini” pinta Sehun
‘Baiklah sekarang kita pulang Chanhyuk”
Saat mereka hampir sampai Luhan meminta Chanyuk
berhenti.
“Ada apa hyung?” tanya Sehun sambil membelai rambut
Hyora yang sudah tertidur
“Aku tahu Haera kemana” jawab Luhan
“Kemana?” tanya Chanhyuk
“Haera bilang menyerahkan semuanya pada tuhan, dia
pasti pergi ke gereja” ujar Luhan
“Gereja mana hyung? Di seoul ada ratusan gereja”
ujar Sehun
“Chanhyuk kita pergi ke gereja yang terdekat dengan
taman” ujar Luhan
“Taman tempat kau bertemu dengan Haera?” tanya
Chanhyuk
“Ne, palliwa”
Chanhyuk pun memutar mobilnya dan segera pergi ke
gereja yang dekat dengan taman.
“Hyung ini sudah pukul satu malam apakah di gereja
masih ada orang?” tanya Sehun ragu
“Apa kita sudah sampai?” tanya Hyora yang terbangun
“Mwo? Kenapa kita ke gereja?” tanya Hyora lagi
“Kajja kita masuk sebelum Haera pergi lagi” ujar
Luhan
Luhan pun segera turun dan masuk ke dalam disusul
Sehun,Chanhyuk dan Hyora.Dan saat mereka masuk melewati pintu depan mereka
melihat seorang gadis yang berlutut di depan altar sambil berdoa.
“See? I told you right?” ujar Luhan
“Unnie” panggil Hyora
Haera pun membuka matanya dan melihat ke belakang.
“Ba-bagaimana kalian tahu aku disini?” tanya Hyora
“Unnie jeongmal mianhae” ujar Hyora lalu berlari dan
memeluk Haera
“Gwenchanna Haera ini bukan salahmu” Haera pun
membalas pelukan Hyora
“Unnie you’re my super sister”
Haera pun terharu mendengar perkataan Hyora.
Haera melepaskan pelukkannya.
“Hyora selama ini yang ku lakukan itu salah, aku
akan bertanggung jawab, aku akan menyerahkan diriku ke polisi” ujar Haera
“Ani unnie, jangan lakukan itu aku tidak mau
berpisah denganmu” ujar Hyora sambil menangis
“Hyora, gwenchanna kau harus belajar mandiri dan
biarkan aku menanggung semua kesalahanku, aku tidak mau dihantui rasa bersalah
seumur hidupku”
“Haera aku tidak ingin kau dipenjara, tapi mungkin
ini cara agar kau bisa terbebas dari semua kegelisahanmu selama ini” ujar Luhan
Haera pun tersenyum.
“Lu mianhae jika tadi aku sudah marah-marah padamu,
kau tidak salah Lu kau benar pekerjaan yang baik akan menghasilkan hasil yang
baik dan sebaliknya, Lu bisakah kau menjaga adikku saat aku dipenjara nanti?”
pinta Haera
“Kau jangan khawatir nuna aku dan Luhan hyung akan
menjaga Hyora” ujar Sehun
“Unnie aku akan berhenti sekolah, lagipula aku di
skors karna aku tidak membayarkan uang yang kau berikan ke sekolah aku
memakainya untuk belanja” ujar Hyora
Haera pun menghela napasnya.
“Gwenchanna Hyora aku akan membayar biaya sekolahmu
kau harus tetap bersekolah, jangan sia-siakan perjuangan unniemu selama ini,
jika ia harus dipenjara tapi kau tidak melanjutkan sekolahmu, untuk apa? Jadi
mulai sekarang kau harus berubah Hyora” ujar Luhan
“Gomawo Lu, aku berjanji aku akan mengganti uangmu
saat aku bebas nanti” ujar Haera
*****
Hari ini Haera pergi ke kantor polisi ditemani
Hyora,Luhan,Sehun dan Chanyuk.
“Unnie apa kau harus melakukan semua ini?” tanya
Hyora
“Kau tidak perlu khawatir Hyora ada Luhan,Sehun dan
Chanhyuk yang menjagamu” ujar Haera
“Haera berjanjilah padaku kau akan baik-baik saja
dan cepatlah keluar aku akan menunggumu Haera tidak perduli bagaimanapun masa
lalumu aku akan tetap menunggumu, nan jeongmal saranghae” Luhan memeluk Haera
dan mencium kening Haera
“Ne Lu, nan yaksok, nado saranghae” ujar Haera
Haera pun melapor ke polisi dan polisi langsung
memasukkan Haera ke dalam sel dengan pasal pencurian.
“Jangan khawatir kalian bisa kesini setiap hari
untuk mengunjungi Haera” ujar polisi
“Baiklah Hyora kajja kita pulang, kita harus
mengambil barang-barang dirumahmu” ujar Luhan
“Untuk apa?” tanya Hyora
“Chagi aku dan Luhan hyung sudah berjanji pada nuna
untuk menjagamu, jadi aku dan Luhan hyung sepakat untuk mengajakmu tinggal
dirumah kami” ujar Sehun
“Luhan oppa gomawo, aku berjanji aku akan rajin
belajar dan merubah sikapku, aku tidak akan mengecewakanmu dan unnie” ujar
Hyora
“Akan ku pegang janjimu Hyora, kajja”
Luhan,Sehun,Hyora dan Chanhyuk pun pergi kerumah
Hyora untuk mengambil barang-barang milik Hyora.Hyora sebenarnya ingin menjual
rumah miliknya itu tapi terlalu banyak kenangan tentang dirinya dan Haera
dirumah itu sehingga ia memutuskan untuk menyewakan saja rumah itu dan uangnya
bisa ia gunakan untuk membayar sekolah sehingga ia tidak perlu menyusahkan
Luhan dan Sehun.
*****
Pagi ini
Hyora belajar dikelasnya karna ada post test.Sementara Sehun pergi ke kantin
untuk membelikannya minuman.
“Kalian mohon perhatiannya sebentar karna aku dan
Suhun mempunyai kabar bagus” ujar Chaeun yang tiba-tiba datang dengan Suhyun
Hyora dan beberapa temannya pun langsung
memperhatikan Chaeun dan Suhyun.
“Seperti yang kalian tahu appaku adalah kepala
polisi di distrik Seoul dan kalian tahu? Kemarin siang salah satu teman sekolah
kita datang ke kantor polisi bersama unnienya untuk menyerahkan dirinya karna
dia seorang pencuri”
Hyora membulatkan matanya, ia tak ingin Suhyun dan
Chaeun mempernalukannya.
“Nuguya?” tanya salah satu teman mereka
“Nama pencuri itu adalah Lee Hae Ra” ujar Chaeun
“Kalian pasti tahu siapa dikelas kita yang bermarga
Lee dan mempunyai akhiran nama Ra” lanjut Suhyun
Semua teman-teman mereka langsung melihat Hyora dan
saling berbisik.
“Arrasseo aku tahu yang kalian pikirkan” ujar Hyora
“Ne, unnie ku memang seorang pencuri tapi dia unnie
yang sangat hebat untukku, karna unnie ku aku bisa hidup sampai saat ini, jika
dia tidak ada mungkin aku sudah mati” lanjut Hyora
“Jika unnienya saja pencuri bagaimana dengan
adiknya?” cela Chaeun
“Cha Eunha, ini aku akan mengganti uangmu dan
batalkan saja tiketku, aku tidak akan menontonnya” ujar Hyora lalu berjalan ke
depan dan memberikan amplop berisi uang pada Chaeun
Chaeun pun mengambil amplopnya lalu menjatuhkannya.
“Mianhae Lee Hyora, aku tidak mau menerima uangmu,
apakah ini uang dari hasil unnie mu mencuri huh?” ujar Chaeun
“Teman-teman mulai sekarang berhati-hatilah jaga
barang berharga kalian” ejek Suhyun
“Apa kalian sudah puas mempermalukanku?” mata Hyora
berkaca-kaca
“Aku pikir selama ini kalian temanku, tapi ternyata
aku salah, unnie ku benar tidak seharusnya aku berteman dengan gadis manja yang
hanya bisa menghabiskan uang orangtua seperti kalian”
“Walau unnie ku seorang pencuri aku sangat bangga
padanya, aku yakin tidak akan ada unnie seperti unnieku yang rela mengorbankan
jiwa dan perasaannya demi adiknya, she is my super sister” ujar Hyora
“Sekali pencuri tetap saja pencuri” ejek Chaeun lalu
sedikit mendorong Hyora
BYURR!!!
“MWOYAA?” bentak Chaeun karna Sehun tiba-tiba
menyiramnya dengan lemon tea yang ia bawa
“Sekali lagi aku mendengarmu mencela Hyora aku
pastikan hyungku memutuskan kontrak dengan ummamu sehingga kau akan merasakan
bagaimana rasanya hidup susah” ancam Sehun
“Mwo? Memangnya siapa hyungmu huh? Apa ia lebih kaya
dari keluargaku?” bentak Chaeun kesal
“Na Ae Ra, seorang pemilik butik di daerah Gangnam
dengan modal 90% pinjam dari perusahaan hyungku karna appamu seorang kepala
bendahara di perusahaan milik hyungku, aku bisa saja menelpon hyungku saat ini
juga untuk memecat appamu dan ku pastikan kau akan menjadi gelandangan Cha Eunha”
ujar Sehun dengan nada yang ditekan
“Kajja Hyora kelas ini tidak sebanding denganmu kau
harus berada di sekolah yang lebih baik dari ini” ujar Sehun lalu menarik Hyora
keluar dari kelasnya
Chaeun merasa Sehun sudah mempermalukannya di
hadapan teman-temannya sendiri.
“Ku pikir seorang Cha Eunha anak paling kaya
disekolah ini, tapi ternyata ia tidak lebih hebat dari seorang Oh Sehun” cela
salah satu temannya
“Ne beraninya ia mempermalukan kekasih seorang Oh
Sehun, ku pikir jika Sehun mengadu pada hyungnya akan menjadi hal yang menarik,
seorang Cha Eunha jatuh miskin dan tinggal di pinggir jalan” cela yang lainnya
disambut tawaan dari beberapa temannya
“Akan ku balas kau Oh Sehun” Chaeun pun langsung
keluar dari kelas disusul oleh Suhyun
“Sehun ada apa?” tanya Luhan yang tiba-tiba datang
ke sekolah mereka
“Aku ingin kau memindahkanku dan Hyora ke sekolah
lain” jawab Sehun
“Waeyo?” tanya Luhan
“Teman-teman Hyora mencelanya karna nuna masuk
penjara, aku tidak ingin ada orang yang mencela Hyora” ujar Sehun
“Nuguya?” tanya Luhan
“Cha Eunha anak dari ahjussi Cha Kisan, kepala
bendahara diperusahaanmu dan Kim Suhyun anak dari kepala polisi di distrik
Seoul”
“Baiklah jika itu yang terbaik aku akan
memindahkanmu dan Hyora”
“Gomawo oppa, kau banyak membantuku” ujar Hyora
Luhan pun tersenyum.
*****
7 Bulan kemudian
Hari ini acara
kelulusan Sehun dan Hyora di sekolah barunya.Hyorapun menepati janjinya karna
ia berhasil lulus dengan nilai terbesar satu sekolah disusul Sehun di peringkat
kedua.Pasangan yang cocok memang.Di sekolah ini mereka masuk satu kelas dan
duduk bersama, bahkan teman-teman disini lebih baik, walaupun anak orang kaya
mereka tidak hidup mewah seperti teman-temannya di sekolah yang lama.
Sudah 7 bulan Hyora
tidak bertemu dengan Chaeun dan Suhyun.Terakhir kabar yang ia dengar butik
milik umma Chaeun bangkrut karna Luhan meminta modalnya kembali namun umma dan
appanya tidak mampu mengembalikannya.Dan tentang Suhyun, ayahnya dipecat
menjadi kepala polisi dan dipenjara karna kasus korupsi.Setelah itu Hyora tidak
pernah mendengar kabar tentang mereka berdua lagi.
“Hyora apa kau tidak
mau menunggu sampai acara kelulusanmu selesai?” tanya Luhan
“Ani gwenchanna aku
ingin menjemput unnie, hari ini ia bebas aku tidak ingin membuatnya menunggu”
jawab Hyora
“Baiklah kajja kita
jemput Haera” ujar Luhan
“Aku ikut” pinta Sehun
‘Ani oppa gwenchanna
kau teruskan saja sampai acaranya selesai” ujar Hyora
“Andwae aku ingin
menjemput calon kakak iparku” ujar Sehun sambil tersenyum pada Luhan
“Kajja kita tidak ingin
membuat Haera menunggu bukan?”
Luhan,Sehun dan Hyora
pun segera pergi ke kantor polisi untuk menjemput Haera.Sebenarnya masa tahanan
Haera masih 4 bulan lagi tapi karna ia berkelakuan baik pihak kepolisianpun
membebaskan Haera dengan kebebasan bersyarat.Beruntung bagi Haera karna ia bisa
menghirup udara segar dan bertemu adik kesayangannya.
Sesaampainya di kantor
polisi, Luhan,Sehun dan Hyora menunggu di ruang tunggu.Dan beberapa menit
kemudian Haera menghampiri mereka.
“Hyora” panggil Haera
“Unnie” Hyora pun langsung
memeluk Haera senang
“Unnie kau sudah bebas
aku sangat senang sekali”
“Ne Hyora aku juga
senang”
“Chukkae nuna” ujar
Sehun
“Luhan,Sehun gomawo
karna kalian telah menjaga Hyora selama aku dipenjara, dan kau Luhan gomawo
telah membiayai adikku sekolah, aku akan mengganti semua biaya selama Hyora
bersekolah dan selama ia tinggal dirumah kalian”
“Ani gwenchanna Haera
kau tidak perlu menggantinya” ujar Luhan
“Aku harus menggantinya
karna itu adalah hutang Xi Luhan”
“Baiklah kalau begitu
kau bisa menggantinya dengan satu cara” ujar Luhan
“Mwo?” tanya Haera
Luhan pun mengeluarkan
sesuatu dari saku jasnya lalu membuka kotak yang berisi cincin berlian yang
sangat indah.
“Will you marry me?”
Luhan berlutut dihadpan Haera
Mata Haerapun
berkaca-kaca ia bingung harus berkata apa karna tak percaya jika Luhan akan
melamarnya.
Haerapun melirik pada
Sehun dan Hyora.Sehun dan Hyora pun menganggukkan kepala mereka.
“Mianhae Lu aku tidak
bisa, jika kita menikah maka Sehun dan Hyora tidak bisa menikah” tolak Hyora
“Nuna jangan khawatir
aku dan Luhan itu bukan adik kaka aku sepupunya lagipula aku sepupu tiri karna
ummaku adik tiri dari ahjummaku jadi walaupun kau menikah dengan Luhan aku
tetap bisa menikahi gadis cantik ini” ujar Sehun sambil mengacak-acak rambut
Hyora
“Jadi? Bagaimana?”
tanya Luhan lagi
Haera pun menganggukkan
kepalanya.
“Yes i will Xi Luhan”
jawab Haera lalu mengambil cincin yang dipegang Luhan
Luhan pun langsung
bangkit dan memeluk Haera.Sehun dan Hyora pun bertepuk tangan, mereka ikut
bahagia jika Luhan dan Haera akan menikah.
*****
1 tahun kemudian
“Yeobo apa kau tidak malu mempunyai istri
mantan penjahat sepertiku? Bagaimana jika orang diluar sana membicarakan
tentang kita?” tanya Haera
“Chagiya kau tidak
perlu khawatir, orangtua dan keluargaku pun tidak pernah mempermasalahkan hal
itu, aku tidak perduli apapaun yang orang bicarakan tentang kita, lagipula aku
pernah bilang bukan? Aku tidak perduli bagaimanapun masa lalumu, karna aku
mencintaimu saat ini sampai seterusnya jadi kau akan menjalani masa depanmu
denganku bukan kembali masa lalu denganku” jawab Luhan
“Arrasseo, gomawo telah
mencintaiku” ujar Hyora
“Ne, kajja kita harus
segera menyaksikan pernikahan Hyora dan Sehun”
*****
End